Charles Leclerc, pembalap andalan Ferrari, mengendus adanya kecurangan yang dilakukan dua tim rival Red Bull dan McLaren untuk meningkatkan kecepatan lurus mereka. Curiga itu muncul setelah Leclerc finis di urutan ketiga pada Grand Prix Emilia Romagna di Imola, di belakang Max Verstappen dari Red Bull dan Lando Norris dari McLaren.
"Saya rasa kecepatan balap kami sangat kuat," ujar Leclerc kepada Sky Sports usai balapan. "Saya lebih optimistis dari kemarin setelah melihat kembali kualifikasi karena di situlah kami kurang akhir pekan ini."
Ia menambahkan, "Yang membuat saya optimistis adalah setelah melihat data, saya mengira kami kalah di tikungan dua, tiga, empat, yang seharusnya terkait ban. Tapi ternyata bukan."
"Kami sangat kehilangan kecepatan di trek lurus, dan mereka (Red Bull dan McLaren) melakukan hal-hal aneh dengan energi, terutama mesin," ungkap Leclerc.
Ferrari bertekad untuk menyelidiki teknik yang diduga digunakan kedua tim rival tersebut. Leclerc yakin jika kecurangan itu ditemukan dan Ferrari mampu mengatasinya, maka peluang mereka kembali ke podium teratas terbuka lebar.
Leclerc sendiri finis hampir delapan detik di belakang Norris dan Verstappen dalam balapan yang berlangsung selama 63 lap tersebut. Ditanya apakah ia sempat berharap bisa mengejar Norris untuk posisi kedua, Leclerc menjawab, "Jujur, menurut saya tidak."
"Kami harus melindungi posisi dari Oscar (Piastri) pada stint pertama. Kami tak mungkin kehilangan posisi trek di lintasan seperti ini," jelas Leclerc.
"Jadi, kami harus menahan Oscar. Ia mendorong sangat keras pada lap-lap pertama dengan ban keras. Itu menyulitkan saya mengatur ban pada bagian pertama ban keras."
"Kemudian, saya lihat bisa mendekati Lando. Saya pikir saya bisa menekannya. Tapi begitu saya mendekat, mereka (Mercedes) langsung nge-push. Itu saja. Saya tidak melihat Lando lagi," lanjutnya.
"Mereka kuat, tapi saya yakin hari ini semua tentang posisi trek," pungkas Leclerc.
