Pada Grand Prix Emilia Romagna, keputusan George Russell untuk melakukan pit stop kedua merugikan posisinya di lintasan. Toto Wolff, pimpinan tim Mercedes, meyakini bahwa Lewis Hamilton kemungkinan akan mengalahkan Russell jika tidak terjadi pit stop itu.
Russell menjadi satu-satunya pembalap di posisi 10 teratas yang menggunakan strategi dua pit stop. Akibatnya, ia turun di belakang Hamilton setelah Mercedes melakukan pergantian pembalap.
Saat melakukan pit stop, Russell menanyakan apakah Mercedes akan meminta Hamilton untuk mengembalikan posisi keenam di akhir balapan, mengingat ia telah unggul di sebagian besar waktu. Namun, Hamilton dan Russell mempertahankan posisi enam dan tujuh hingga akhir.
Wolff menjelaskan bahwa pit stop kedua Russell merupakan "keputusan keselamatan". Ia mengamati bahwa kecepatan putaran Russell semakin melambat, dan perkiraan mereka pada saat itu menunjukkan bahwa ia tidak akan berhasil mencapai akhir balapan.
"Kami tidak ingin kehilangan posisi dari Perez, jadi itu adalah keputusan yang diambil," kata Wolff.
Meski begitu, Wolff percaya bahwa jika Russell tidak melakukan pit stop kedua, Hamilton akan tetap mengunggulinya.
"Lewis mungkin akan menyalipnya, bagaimanapun juga," tambahnya.
"Intinya, kami balapan untuk posisi keenam dan ketujuh. Setidaknya kami ingin mempertahankan posisi dari Red Bull. Itu adalah keputusan keselamatan."
Start mengecewakan Mercedes di musim 2024 terus berlanjut di Imola. Mereka belum meraih podium di tujuh putaran pembukaan, yang merupakan kali pertama sejak 2011.
Meskipun Mercedes telah melakukan peningkatan pada mobil mereka, daya saing mereka secara keseluruhan masih belum berubah.
"Kami membuat langkah menuju mobil yang kami inginkan," kata Wolff.
"Kami tertinggal 30 detik dari yang tercepat. Itu sangat banyak. Posisi keenam dan ketujuh tidak membanggakan. Anda bisa mendengar frustrasi dalam suara saya.
"Masih banyak yang akan datang. Ini tentang peningkatan bertahap, yang perlu kami lakukan. Begitulah olahraga ini."
