Jakarta, CNN Indonesia – Max Verstappen menegaskan bahwa ayahnya, Jos Verstappen, tidak berkonflik dengan bos Red Bull, Christian Horner.
Persoalan internal Red Bull sempat mencuat setelah Horner dituduh melakukan pelecehan terhadap kolega perempuan. Meski Horner bebas dari tuduhan setelah penyelidikan, drama berlanjut.
Usai Grand Prix Bahrain, Jos meminta Horner mundur sebagai kepala tim karena berpotensi memecah belah Red Bull. Kala itu, sang juara dunia tiga kali dikaitkan dengan kepindahan ke Mercedes.
Namun, dengan Red Bull yang tetap menjadi tim top F1 dan menurunnya kontroversi seputar Horner, situasi tampaknya telah membaik.
Dalam wawancara dengan The Guardian, Verstappen ditanya tentang hubungan ayahnya dengan Horner saat ini.
"Ayah saya akan selalu bersama saya," kata Verstappen.
"Mereka tidak berkonflik. Orang bisa memiliki pendapat berbeda, tapi itu cerita lain."
Verstappen menegaskan keinginannya bertahan di Red Bull jika "pilar-pilar" tertentu tetap ada. Dia menyebut Helmut Marko dan ayahnya sebagai pilar tersebut.
"Ada banyak pilar yang terlibat," tambahnya. "Ketika saya bergabung dengan Red Bull Racing, Christian adalah pilar dalam keseluruhan cerita itu, tapi ini selalu tentang semua orang yang kembali fokus pada performa.
"Kami telah mengatakannya berkali-kali, kami sangat fokus pada sisi performa saat ini dan semoga kami bisa mempertahankannya."
Verstappen mengaku tidak menyukai kontroversi yang terjadi, karena mengalihkan perhatiannya dari "pekerjaannya".
"Saya lebih suka tidak ada cerita-cerita ini, hal-hal yang terjadi di dalam tim," jelasnya. "Kami hanya harus menghadapinya dan melupakannya. Saya dikontrak untuk melakukan pekerjaan saya, yaitu performa, itulah yang saya fokuskan. Saya bukan politisi, saya bukan orang yang suka berpolitik.
"Saya hanya fokus pada performa dengan orang-orang di sekitar saya, mencoba mengalihkan diri dari, katakanlah, hal-hal negatif."
