Harapan Liam Lawson untuk kembali ke lintasan F1 pada tahun 2025 terancam pupus setelah CEO Red Bull, Peter Bayer, mengungkapkan kepuasannya dengan susunan pembalap saat ini.
Lawson sempat tampil impresif dalam ajang F1 tahun lalu, sehingga ia diperkirakan akan mendapat kursi penuh pada tahun 2025. Namun, rencana awal Red Bull untuk memasangkan Daniel Ricciardo dengan Max Verstappen di Red Bull dan Yuki Tsunoda dengan Lawson di tim junior tampaknya tidak akan terwujud.
Performa Ricciardo bersama Tsunoda mengecewakan, sehingga Red Bull lebih memilih Sergio Perez. Kabarnya, kontrak baru Perez akan diumumkan dalam beberapa minggu ke depan.
Sementara itu, penampilan Tsunoda pada tahun 2024 sangat memuaskan, sehingga ia diyakini akan memperoleh perpanjangan kontrak. Ricciardo, di sisi lain, dinilai masih memiliki nilai jual berkat pengalaman dan kemampuan pemasarannya.
Bayer menegaskan bahwa Red Bull belum akan membahas susunan pembalap untuk tahun depan.
"Kami sangat puas dengan kedua pembalap kami saat ini," ujar Bayer. "Kami tidak ingin membuang waktu untuk membahas kemungkinan-kemungkinan. Kami memiliki tim yang sangat kuat. Kami punya pembalap cadangan yang hebat. Kami punya talenta hebat di F2 dan F3. Saat ini, fokus kami adalah meningkatkan performa, bukan membicarakan pembalap."
Bayer mengisyaratkan bahwa susunan pembalap baru akan dibahas setelah jeda musim panas.
"Liam adalah bagian yang sangat berharga bagi tim kami. Ia selalu bersama kami setiap akhir pekan. Ia bekerja keras di simulator. Tetapi, seperti yang saya katakan sebelumnya, saat ini kami memiliki dua pembalap yang mampu memberikan performa maksimal. Kami benar-benar tidak ingin membahas situasi 2025, mungkin karena kami beruntung memiliki jajaran pembalap muda yang potensial di belakang kami. Jadi, fokus kami adalah di lintasan dan pada beberapa balapan berikutnya hingga jeda musim panas."
