Carlos Sainz mengincar kursi di Red Bull pada 2026, namun ia harus mendapatkan tim lain terlebih dahulu. Pembalap Ferrari tersebut akan digantikan oleh Lewis Hamilton tahun depan dan sedang bernegosiasi dengan beberapa tim.
Menurut Gazzetta dello Sport, prioritas utama Sainz adalah mengamankan kursi di Red Bull pada 2026. Red Bull kemungkinan akan memperbarui kontrak Sergio Perez hingga 2025 untuk mendampingi Max Verstappen. Namun, kursi tersebut dapat tersedia kembali pada 2026 dengan berlakunya regulasi baru F1.
Sainz telah bernegosiasi dengan Mercedes untuk 2025, tetapi Toto Wolff menyatakan lebih memilih menunggu sebelum menentukan pengganti Lewis Hamilton. Hal ini membuat Sainz memiliki dua pilihan untuk tahun depan.
Audi, yang saat ini masih bermitra dengan Sauber, tertarik untuk merekrut Sainz. Ayah Sainz pernah mengendarai mobil Audi dan menjuarai Reli Dakar. Namun, Sauber belum menjadi tim unggulan, dan Audi menginginkan komitmen jangka panjang dari Sainz untuk memimpin proyek F1 mereka yang masih berkembang.
Williams memunculkan diri sebagai kandidat terdepan untuk mendapatkan tanda tangan Sainz pada akhir pekan lalu di Monako. Williams dapat menawarkan Sainz kontrak satu tahun dengan opsi perpanjangan satu tahun. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi Sainz untuk tetap bertahan atau pindah lagi pada 2026 ketika ia menginginkan kursi di Red Bull.
Williams juga memiliki aliansi dengan unit tenaga Mercedes, yang dikabarkan sebagai unit terbaik untuk regulasi baru 2026. "Keputusan sudah dekat," tegas Gazzetta tentang langkah selanjutnya Sainz.
