Jorge Martin, pemimpin klasemen MotoGP, mengalami akhir pekan yang pahit di Mugello saat keunggulan poinnya menyusut drastis setelah kecelakaan dan kesalahan strategi.
Pada Sabtu, Martin jatuh dalam balapan sprint saat berada di posisi podium yang nyaman. Kecelakaan ini membuka jalan bagi Francesco Bagnaia untuk meraih kemenangan ganda di hadapan publiknya.
Keesokan harinya, Martin berusaha menebus kesalahannya dan finis ketiga dalam grand prix. Namun, ia kehilangan lebih banyak poin saat disalip oleh Enea Bastianini di lap terakhir.
Dua kecelakaan Martin musim ini telah dimanfaatkan secara maksimal oleh Bagnaia yang menang di kedua kesempatan tersebut. Kini, perbedaan poin antara kedua pembalap hanya 18 poin, jauh dari 39 poin yang dimiliki Martin sebelumnya.
Menanggapi kecelakaannya, Martin mengaku masih bingung dengan penyebabnya. "Saya tidak tahu mengapa saya jatuh. Bukan yang pertama kali kami alami. Ini terjadi pada saya di Jerez dan Pecco di Montmelo. Kami harus menyelesaikan masalah ini karena kecelakaan tanpa alasan jelas tidak baik untuk kepercayaan diri," katanya.
Meski mengalami kekecewaan, Martin tetap mengambil sisi positif dari akhir pekan yang sulit ini. Setelah perubahan besar pada motor Ducati GP24 miliknya, ia merasa lebih percaya diri untuk melakukan penyesuaian di masa depan.
"Saya senang. Biasanya, saya tidak suka mengubah motor dan membiarkannya apa adanya. Tapi dari kemarin ke hari ini, saya harus membuat perubahan besar dan itu terbukti berhasil," ungkap Martin.
"Hal ini memberi saya dan kepala tim lebih percaya diri untuk membuat langkah berbeda dan menyesuaikan motor dengan sirkuit yang berbeda. Saya juga tidak takut melakukan perubahan itu. Saya mendapat banyak hal positif dari akhir pekan ini. Anda bisa mengambil hikmah dari masa-masa sulit. Ini adalah akhir pekan tersulit musim ini dan saya bisa naik podium. Saya sangat senang," lanjutnya.
