Pada balapan kandang Ducati di MotoGP, Enea Bastianini memberikan pernyataan yang menggelegar, meski ia kehabisan waktu untuk mengejar rekan setimnya Francesco Bagnaia.
Setelah mengalami insiden dengan Jorge Martin pada sprint race yang membuatnya terjatuh, Bastianini membalas dendam di grand prix dengan mengalahkan Martin. Sebelumnya, Bastianini juga berhasil menahan Marc Marquez selama sebagian besar balapan sebelum merebut posisi ketiga dengan tiga lap tersisa.
Bastianini kemudian mengejar Martin, yang memimpin dengan selisih delapan persepuluh detik memasuki lap terakhir. Tetapi, pebalap Ducati pabrikan itu justru membuat kejutan dengan mencatatkan satu putaran luar biasa 1m 46,2s, mendekati pemuncak klasemen sebelum menyalipnya di tikungan terakhir.
"Yang pasti Martin, karena itu posisi kedua. Itu bagus karena itu tidak ada dalam pikiranku," kata Bastianini ketika ditanya tentang overtake favoritnya.
"Selama lap terakhir saya berpikir saya bisa mengejarnya, tetapi dia punya keunggulan 0,8 detik atas saya. Saya membuat satu lap yang sangat cepat: 1m 46,2s. Saya bisa menangkapnya di tikungan terakhir. Itu bagus. Tetapi, overtake melawan Marc juga bagus untuk saya."
Kecepatan Bastianini di akhir balapan sekali lagi lebih kuat dari para pebalap di sekitarnya, sesuatu yang tidak bisa ia tunjukkan di sprint race.
"Saya mengatur ulang pikiran saya dan sejak hari Sabtu saya cepat," kata Bastianini saat ditanya tentang perjuangannya melawan pebalap-pebalap seperti Marquez. "Saya sangat termotivasi untuk melakukan sesuatu yang lebih untuk diri saya sendiri dan semua orang di sini.
"Saya tidur selama bagian tengah balapan, tetapi ketika Marc menyalip saya, saya menutup pikiran saya dan berkata, ‘tidak! Ini tidak benar. Ini podium saya’.
"Saya kembali dan mengendarai seperti belum pernah sebelumnya. Itu bagus."
