Mercedes telah berspekulasi bahwa penurunan performa Red Bull belakangan ini mungkin disebabkan oleh paket peningkatan yang gagal. Setelah mendominasi awal musim dengan memenangkan empat dari lima balapan pertama, Red Bull hanya menang sekali dalam tiga seri terakhir.
Max Verstappen kalah dari Lando Norris di Miami, tetapi kembali menang di Imola meski mendapat tekanan dari McLaren. Namun, Red Bull mengalami akhir pekan terburuk mereka musim ini di Monaco. Verstappen hanya finis keenam, memberi jalan bagi Charles Leclerc dari Ferrari meraih kemenangan pertamanya di Monaco sekaligus memangkas keunggulan pembalap Belanda itu menjadi 31 poin.
Direktur teknis Mercedes, James Allison, menduga kemunduran Red Bull disebabkan oleh pembaruan mobil baru-baru ini yang justru menjadi "penurunan" performa. "Saya rasa begitu ada rentang kecepatan menikung yang layak, mereka akan kembali berguna," kata Allison kepada media, termasuk ESPN di Montreal.
"Tapi sepertinya peningkatan mereka adalah penurunan, jadi semoga itu benar-benar akan membuat mereka kacau. Itu membuat hidup sulit karena begitu Anda berhenti memercayai peralatan Anda, Anda mundur dan mulai kehilangan waktu. Dan waktu adalah teman terbaik Anda dan kehilangan itu adalah musuh terburuk Anda."
Sementara Mercedes memperkenalkan desain sayap depan baru di Monaco dan diikuti dengan pembaruan lebih lanjut di Montreal, mereka masih berjuang meningkatkan kinerja W15 di tikungan berkecepatan tinggi dan rendah.
George Russell membukukan waktu tercepat kedua saat trek kering di FP2 pada Jumat, sementara Lewis Hamilton berada di urutan keempat pada latihan pertama yang diguyur hujan. "Posisi kami saat ini tampaknya lebih baik daripada dua balapan lalu," tambah Allison. "Semoga akan sedikit lebih baik lagi dalam beberapa balapan ke depan. Kami telah berubah dari benar-benar buruk atau tidak cukup baik di awal tahun, menjadi dekat dengan pertarungan. Sedikit lagi akan membawa kami tepat ke keributan."
