Tujuh balapan telah dilalui Luca Marini bersama Repsol Honda, namun pembalap Italia itu masih belum berhasil merebut satu poin pun di atas RC213V. Kontras dengan penampilannya setahun lalu bersama VR46 Ducati, di mana pada tahap yang sama ia sudah mengantongi podium perdana, menoreh 72 poin, dan bertengger di peringkat keenam klasemen.
Marini mengaku berada dalam "situasi yang sangat sulit", tetapi masih "percaya" pada masa depan proyek RC213V. "Saya yakin di masa depan saya akan jauh lebih bahagia daripada sekarang," ujarnya.
"Saya cukup terkejut dengan respons mental saya saat ini, karena ini adalah situasi yang sangat sulit bagi saya," ungkap Marini. "Ketika saya menonton tayangan ulang balapan dari tahun lalu, saya melihat diri saya berada di tiga posisi teratas. Jadi sedikit menyakitkan melihat klasifikasi saat ini."
Kendati demikian, Marini menegaskan keyakinannya terhadap proyek Honda. "Saya tahu ini adalah proyek yang berbeda yang sangat saya percayai, dan tentunya di masa depan saya akan jauh lebih bahagia dari sekarang. Jadi tetaplah tenang dan santai, terus bekerja karena semua orang Jepang sedang bekerja keras."
Honda masih terpuruk di posisi juru kunci klasemen konstruktor, dengan pembalap teratasnya, Joan Mir, hanya berada di urutan ke-18 klasemen pembalap. Namun, ada optimisme yang muncul seiring dengan kehadiran mesin dan modifikasi aerodinamika terbaru.
"Kami masih perlu mengembangkan setelan motor, karena dengan aerodinamika baru, keseimbangan motor sedikit berubah, jadi kami perlu menyesuaikan sesuatu," kata Marini. "Mesin yang direvisi untuk membantu putaran, yang diperkenalkan di Barcelona, juga merupakan langkah untuk masa depan. Jadi, kami masih harus bekerja mengembangkan motor, bukan fokus pada opsi yang mungkin tercepat untuk saat ini, tetapi untuk masa depan."
Marini saat ini berada di tahun pertama kontrak dua tahun bersama Honda, sementara Mir dikabarkan akan memperpanjang kontraknya hingga 2025.
