Alpine bersikukuh mempertahankan keputusannya untuk menunjuk kembali Flavio Briatore sebagai penasihat eksekutif, meskipun ia pernah menerima larangan seumur hidup dari F1 karena skandal "Crashgate" 15 tahun lalu.
Bruno Famin, Direktur Eksekutif Alpine, menekankan bahwa mereka "melihat ke depan, bukan ke belakang" dalam keputusan ini. Ia meyakini pengalaman dan pengetahuan Briatore akan membantu tim berkembang lebih cepat.
"Saya yakin dia akan mendukung kami dalam mengembangkan tim lebih baik dan lebih cepat," kata Famin.
Dukungan serupa juga datang dari bos Mercedes Toto Wolff dan bos Ferrari Frederic Vasseur. Wolff menyebut Briatore sebagai "pengusaha yang sangat cerdas" dengan banyak pengetahuan F1. "Dia berhak mendapat kesempatan untuk kembali," ujarnya.
Vasseur menambahkan bahwa kembalinya Briatore akan menguntungkan F1 secara keseluruhan. "Jika Alpine kembali bertarung, itu bagus untuk F1," katanya.
Keputusan Alpine ini menimbulkan reaksi beragam. Ada yang mendukung, tetapi ada juga yang mempertanyakan kelayakan Briatore untuk kembali ke F1 setelah skandal masa lalunya.
Namun, Alpine menegaskan bahwa mereka hanya fokus pada tujuan jangka pendek dan jangka panjang mereka, yaitu meningkatkan daya saing tim. Briatore dianggap sebagai aset berharga untuk membantu mencapai tujuan tersebut.
