Assen, Belanda – Jorge Martin dari tim Pramac Racing memimpin klasemen MotoGP dengan keunggulan 18 poin jelang putaran Belanda di Assen akhir pekan ini.
Konsistensi dan kecepatan Martin menjadi kunci kesuksesannya musim ini. Ia menjadi satu-satunya pembalap yang finis di podium di setiap putaran, baik di sprint maupun grand prix.
Tahun lalu, kecepatan bukanlah masalah bagi Martin. Namun, kesalahan akibat terlalu percaya diri membuatnya kalah dari Francesco Bagnaia. Kali ini, Martin bertekad untuk menghindari kesalahan serupa dan mengalahkan Bagnaia, yang telah memenangkan dua grand prix terakhir di Assen.
Dalam wawancaranya dengan Foxsports, Martin mengakui telah belajar dari kesalahan masa lalu yang membuatnya gagal meraih gelar juara tahun lalu.
"Pengalaman musim lalu sangat bagus," kata Martin. "Saya menyadari tekanan dan kesulitan menghadapi momen-momen sulit."
"Sekarang, saya merasa nyaman bertarung demi gelar. Saya tidak terlalu memikirkan balapan mendatang, yang saya rasa menjadi masalah saya sebelumnya."
Pembalap asal Spanyol itu juga mengungkapkan bahwa ia akan berusaha lebih tenang dan memahami situasi lebih baik.
"Saya merasa kuat dan santai," sambung Martin. "Saya tidak memberi tekanan pada diri sendiri. Saya ingin memberikan yang terbaik, dan apapun hasilnya akan diterima."
"Yang penting adalah memberikan 100 persen setiap saat. Jika saya bisa melakukan itu, saya tidak bisa meminta lebih."
Martin akan memulai balapan di Assen sebagai favorit juara. Dengan persiapan matang dan tekad yang kuat, ia berpeluang besar meraih kemenangan dan memperlebar keunggulannya di puncak klasemen MotoGP.
