Tensi hubungan sesama pembalap Ferrari, Charles Leclerc dan Carlos Sainz, sempat memanas setelah insiden di GP Spanyol. Namun, Leclerc memastikan bahwa pertengkaran tersebut tak berdampak signifikan pada hubungan mereka.
Leclerc awalnya marah pada Sainz karena melanggar kesepakatan pra-balapan soal penggunaan ban. Sainz membalas dengan menyebut Leclerc terlalu banyak mengeluh.
Usai balapan, Leclerc dan Sainz melakukan pembicaraan langsung untuk meluruskan kesalahpahaman. Leclerc menilai "ketegangan" kala itu lebih disebabkan oleh emosi sesaat pasca-balapan.
"Kami berdiskusi seperti biasa. Kami saling kenal dengan baik selama bertahun-tahun, jadi kami tahu bahwa pasti ada ketegangan setelah balapan. Namun, kami selalu menyelesaikannya dengan baik," ujar Leclerc.
Leclerc meyakini kejadian di Barcelona tak akan terulang, karena ia dan Sainz telah terbukti mampu mengatasi masalah dengan baik. Mereka sadar bahwa hubungan baik antar-tim penting untuk performa mereka.
Sainz pun mengamini pernyataan rekan setimnya. Ia mengakui bahwa perselisihan antar-pembalap adalah hal wajar, asalkan diselesaikan dengan cara yang profesional.
"Kami selalu berusaha meminimalkan perselisihan. Yang terpenting, kami telah membangun hubungan baik selama empat tahun. Kami selalu menyelesaikan masalah sendiri, tanpa campur tangan tim," kata Sainz.
Dengan demikian, sebelum GP Austria akhir pekan ini, Leclerc dan Sainz diyakini siap untuk membalap secara profesional dan mengesampingkan permasalahan pribadi. Konflik di antara mereka mereda, dan hubungan baik antar-tim Ferrari tetap terjaga.
