Di tengah Grand Prix Austria, masa depan Max Verstappen di Red Bull menjadi sorotan. Meskipun pembalap Belanda itu menyatakan niatnya untuk bertahan tahun depan, keraguan muncul dari caranya berkomitmen.
Mercedes, yang belum menemukan pengganti Lewis Hamilton, dikabarkan masih mengincar Verstappen. CEO Red Bull, Christian Horner, pun memperingatkan rivalnya tersebut.
Meski Horner menegaskan bahwa Verstappen tidak akan pergi, pakar F1 Martin Brundle menduga ada yang janggal. Ada rumor tentang surat perjanjian dengan Helmut Marko yang berisi klausul keluar jika Verstappen menginginkannya.
Brundle menyinggung pencapaian Verstappen bersama Red Bull sebagai alasan kuat untuk bertahan. Namun, keraguan muncul karena sikap Verstappen yang terkesan ragu-ragu saat menegaskan kesetiaannya.
Selain itu, konflik lama antara ayah Verstappen, Jos, dan Horner kembali memanas, menambah ketidakpastian masa depannya. Horner bahkan dengan nada bercanda menyarankan Mercedes untuk mengejar Jos ketimbang Max.
Naomi Schiff mengomentari respons Verstappen yang datar, menimbulkan pertanyaan tentang keengganannya menyatakan komitmen dengan jelas. Brundle memuji kemampuan Verstappen dalam menavigasi situasi politik yang kompleks di Red Bull, tetapi juga mengakui bahwa potensi kepergiannya masih menjadi spekulasi yang menghangat.
