Marc Marquez mendapat hukuman pasca-balapan berupa penalti waktu 16 detik di MotoGP Belanda karena menggunakan tekanan ban yang terlalu rendah. Bermula dari perlombaan yang dimenangi Francesco Bagnaia dan Jorge Martin, Marquez terpantau memberikan jalan kepada Fabio di Giannantonio untuk memimpin rombongan perebut posisi ketiga pada lap ke-8 dari total 26 lap.
Aturan baru tekanan ban untuk musim 2024 mengharuskan pembalap mempertahankan tekanan ban depan minimal 1,8 bar selama 60% dari jarak Grand Prix. Jika melanggar, mereka akan dikenakan penalti waktu pasca-balapan. Meski tetap bersaing untuk posisi podium hingga akhir balapan, Marquez gagal mencapai jumlah lap minimum dengan tekanan ban yang memenuhi syarat.
Kubu Marquez dan Gresini diduga berdalih bahwa manuver menyalip Enea Bastianini pada tikungan pertama yang memaksa Marquez melebar pada lap ke-21 memberikan keadaan yang meringankan pelanggaran. Beberapa pembalap juga mengutarakan faktor angin yang menyebabkan hilangnya suhu ban secara tiba-tiba selama balapan yang berlangsung pada suhu udara 3 derajat lebih rendah dari Sabtu dan suhu lintasan 10 derajat lebih rendah.
Namun, otoritas balap memutuskan bahwa Marquez menjalankan tekanan ban depan "lebih rendah dari parameter yang disarankan oleh pemasok resmi". Panel pengawas FIM kemudian menerapkan penalti standar 16 detik. Akibat penalti ini, Marquez terdegradasi dari posisi keempat ke posisi kesepuluh dalam klasemen Assen, sekaligus kehilangan 7 poin kejuaraan dunia.
