Beranda MotoGP Pramac Tinggalkan Ducati demi Yamaha karena Kecewa Martin Tak Dipromosikan

Pramac Tinggalkan Ducati demi Yamaha karena Kecewa Martin Tak Dipromosikan

22
0

Pramac Racing telah menandatangani kontrak tujuh tahun dengan Yamaha, mengisyaratkan berakhirnya kerja sama mereka dengan Ducati. Keputusan ini dipicu oleh kekecewaan Pramac atas keputusan Ducati yang tak mempromosikan Jorge Martin ke tim pabrikan.

Paolo Campinoti, manajer tim Pramac, mengungkapkan bahwa timnya telah berhasil mengantarkan sejumlah pembalap muda ke kursi Ducati pabrikan di masa lalu. Namun, kali ini mereka dikecewakan oleh keputusan Ducati yang mengabaikan Martin.

"Kami merasa sedikit kecewa, bukan dalam artian kata yang buruk, tapi kami merasa diremehkan oleh manajemen Ducati," kata Campinoti.

Martin dua kali gagal bergabung dengan tim pabrikan Ducati. Pada 2022, Enea Bastianini menyalipnya dalam perebutan tempat bersama Francesco Bagnaia, dan baru-baru ini di Mugello posisinya kembali digeser oleh Alex Marquez.

Campinoti menyatakan bahwa kegagalan Martin telah memicu keputusan mereka meninggalkan Ducati. "Kami yakin dengan proyek Yamaha. Kami percaya pada kemampuan Yamaha untuk kembali bersaing. Kami merasa waktu kami di Ducati telah berakhir," jelasnya.

Selain faktor Martin, Campinoti juga mengungkapkan bahwa perubahan strategi Ducati yang tak lagi sesuai dengan aspirasi mereka menjadi alasan lain kepindahan ke Yamaha.

"Ada perubahan strategi yang tidak lagi cocok untuk kami. Kami kemudian mendapat kesempatan bagus dari Yamaha dan memutuskan untuk mengambilnya," ujar Campinoti.

Pramac akan memiliki dua kursi terbuka untuk musim 2025. Mereka akan berduet dengan Yamaha untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Martin, yang akan bergabung dengan Aprilia musim depan.

Melihat kiprah Martin yang sempat menjadi penantang gelar bersama Bagnaia dan mengantarkan Pramac meraih gelar tim bersama Johann Zarco, Campinoti menilai Ducati telah gagal mengakui prestasi mereka.

"Jika Anda tidak melakukan pekerjaan Anda dengan penuh gairah, maka tujuan Anda untuk membawa pembalap muda naik level tak akan tercapai. Dan ketika Anda gagal atau apa yang Anda lakukan tidak diakui, Anda berpikir Anda mungkin tidak melakukan hal yang benar," kata Campinoti.

Dengan hadirnya Yamaha yang memiliki ambisi yang sama dengan Pramac, Campinoti pun menilai ini adalah saat yang tepat untuk beralih haluan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini