Pembalap McLaren, Andrea Stella, menyerukan kepada pengawas Formula 1 (F1) untuk meninjau sistem pemberian penalti setelah insiden antara Max Verstappen dan Lando Norris di Grand Prix Austria. Penalti 10 detik yang diberikan kepada Verstappen tidak berdampak pada hasil balapannya.
Insiden terjadi ketika Verstappen bergerak ke kiri saat pengereman, menabrak mobil Norris. Kecelakaan tersebut mengakibatkan kedua pembalap mengalami ban bocor dan memaksa mereka kembali ke pit. Namun, Verstappen tetap di posisi kelima, sementara Norris, yang menjadi korban, tersingkir dari balapan karena kerusakan mobil yang parah.
Stella mengkritik efektivitas penalti yang diberikan, yang menurutnya tidak cukup untuk menindak agresivitas Verstappen. "Penalti 10 detik hari ini tidak efektif, dan pembalap yang kami kejar mendapatkan 10 poin," katanya. "Ini jelas perlu ditelaah."
Stella menekankan pentingnya mencegah terulangnya musim 2021, di mana gaya balap Verstappen yang agresif sering kali tidak dihukum dengan cukup berat. "Kami tidak ingin melihat 2021 terulang," tegasnya.
McLaren terpaksa mengundurkan diri Norris karena kerusakan signifikan pada bodi dan lantai mobil. Stella menjelaskan bahwa kerusakan tersebut terlalu parah untuk diperbaiki selama balapan.
Insiden ini memicu perdebatan tentang apakah sistem penalti F1 sudah cukup adil dan efektif. Pengawas balapan diharapkan melakukan peninjauan untuk memastikan bahwa hukuman yang diberikan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
