Assen, Jerman – Francesco Bagnaia yakin Ducati justru bisa lebih fokus pada pembalap utamanya setelah kehilangan dua motor MotoGP pada 2025.
Pramac baru saja beralih ke Yamaha, sehingga Ducati kehilangan dua motor pada 2025. Hal itu mengharuskan pabrikan Italia tersebut mendistribusikan ulang satu set GP25 spesifikasi penuh ke Gresini atau VR46.
Bagnaia berpendapat bahwa meskipun kehilangan dua motor berarti berkurangnya data, itu tidak sepenuhnya buruk. Ducati justru dapat lebih fokus pada pembalap dan motor yang ada saat ini.
"Ketika mereka mengumumkan dua atau tiga tahun lalu bahwa Ducati akan memiliki delapan motor, saya tidak takut tetapi saya berpikir bahwa dua motor lagi dan insinyur yang sama bisa jadi krusial," kata Bagnaia.
"Sekarang saya berpikir sebaliknya. Lebih sedikit insinyur, lebih sedikit motor, sehingga mereka bisa lebih fokus pada apa yang sudah kami lakukan."
Bagnaia, yang sedang dalam lima kemenangan beruntun termasuk balapan sprint, hampir menang di Sachsenring musim lalu. Ia bertekad untuk tampil lebih baik lagi pada 2024.
"Saya pasti akan mencoba," ujar Bagnaia. "Tahun lalu, pada hari Minggu saya akhirnya melakukan balapan yang sangat bagus, tetapi saya tidak punya kesempatan untuk menang melawan Jorge karena di lap terakhir dia melakukan pertahanan yang sangat baik."
"Sangat sulit untuk menyalipnya. Saya tidak berada di 100% karena saya merasa sedikit sakit karena kecelakaan di Le Mans."
