Zak Brown, kepala McLaren F1, mengkritik Red Bull karena dianggap "mendorong" gaya mengemudi agresif Max Verstappen yang menyebabkan tabrakan dengan Lando Norris di Grand Prix Austria.
Tabrakan ini terjadi saat Verstappen dan Norris saling bersaing sengit untuk meraih kemenangan pada balapan di Austria akhir pekan lalu. Insiden tersebut merusak peluang kedua pembalap untuk menang.
Baik Verstappen maupun Norris menganggap tabrakan itu sebagai insiden kecil dan menegaskan bahwa mereka tetap berteman baik. Namun, Brown menilai tabrakan itu "bisa dihindari" dan mengusulkan pembentukan panel pengawas penuh waktu.
"Itu pertarungan yang epik, mengasyikkan bagi para penggemar dan semua orang di Formula 1," kata Brown dalam konferensi pers FIA di Silverstone. "Menurut saya, hanya masalah waktu sebelum mereka berdua saling berhadapan."
"Jelas, itu adalah hasil yang tidak menguntungkan dari sentuhan kecil. Tapi menurut saya ketika kami merefleksikan akhir pekan itu, kami perlu, dan FIA setuju, kami perlu berinvestasi lebih banyak dalam pengawasan kami agar memiliki konsistensi dan penegakan peraturan yang lebih baik."
Brown mengecam Verstappen yang menurutnya tidak mengetahui aturan karena kurangnya peringatan dari pengawas dan tim Red Bull. Ia juga menyoroti kurangnya respek terhadap peraturan, baik dalam aspek finansial maupun sportif.
"Kami semua memiliki tanggung jawab di pit wall untuk memberi tahu pembalap kami tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, serta apa yang terjadi dalam balapan. Jadi menurut saya kita perlu menghormati peraturan," tegas Brown.
Brown menegaskan bahwa penalti yang diberikan kepada Verstappen sesuai dengan aturan, yaitu memberi jarak selebar satu mobil yang tidak dilakukan Verstappen. Ia juga memuji Verstappen sebagai pembalap yang luar biasa, namun menekankan peran tim dalam memberikan batasan yang jelas.
"Jika Anda tidak melakukannya, saya tidak berharap Max melakukan hal yang berbeda," tandas Brown.
