Jakarta, CNN Indonesia – Kabar mengejutkan datang dari MotoGP. Insinyur berpengalaman Fabiano Sterlacchini tidak memperbarui kontraknya dengan KTM. Kepergian Sterlacchini membuat dirinya menjadi incaran sejumlah pabrikan lain.
Sterlacchini memiliki rekam jejak yang mentereng. Ia menghabiskan 17 tahun di Ducati dan menduduki posisi koordinator teknis MotoGP sebelum pindah ke KTM pada Juni 2021 untuk memimpin sisi teknis balap motor jalanan.
Faktor jarak antara Italia dan Austria disebut-sebut menjadi salah satu alasan Sterlacchini dan KTM gagal mencapai kesepakatan baru. Oleh karena itu, peran yang berbasis di Italia tampaknya akan menjadi tujuan selanjutnya.
Dalam konteks MotoGP, kandidat yang potensial termasuk Ducati, Aprilia, dan Yamaha. Yamaha sendiri baru-baru ini memperkuat basisnya di Eropa dengan merekrut insinyur kunci dari Ducati seperti Max Bartolini dan Marco Nicotra untuk membantu proyek M1.
Yamaha juga telah menjalin kerja sama dengan Marmotors yang dipimpin oleh Luca Marmorini sebagai konsultan mesin dan Dallara untuk aerodinamika. Dengan Yamaha yang juga akan menjalankan empat motor pabrikan pada musim 2023 melalui kemitraan baru dengan Pramac, pengalaman Sterlacchini dalam mengawasi delapan Ducati dan empat KTM dapat menjadi nilai tambah.
Direktur pelaksana Yamaha Racing, Lin Jarvis, mengakui potensi Sterlacchini. Namun, ia menegaskan bahwa Yamaha saat ini tidak mencari orang dengan profil seperti Sterlacchini.
"Fabiano Sterlacchini adalah insinyur yang sangat dihormati dan berpengalaman," ujar Jarvis kepada Crash.net.
"Saya cukup yakin bahwa pengetahuan dan keahliannya dapat menjadi nilai dan minat bagi banyak organisasi dalam komunitas balap motor."
Kepergian Sterlacchini dari KTM membuka peluang bagi pabrikan lain untuk mendapatkan insinyur andal. Dengan reputasi dan pengalamannya, ia diprediksi akan menjadi incaran utama, terutama bagi tim yang ingin memperkuat sisi teknis mereka.
