Charles Leclerc, pembalap Ferrari, mengkritik sayap belakang McLaren yang dianggap fleksibel dan kontroversial, setelah bersaing ketat dengan Oscar Piastri sepanjang balapan Azerbaijan Grand Prix.
Leclerc awalnya memimpin balapan, tetapi Piastri menyalipnya pada lap ke-20. Leclerc mengaku tidak mengantisipasi kecepatan tinggi McLaren, terutama ketika DRS (Drag Reduction System) tidak aktif.
"Saya tahu dia bisa memimpin, tetapi saya juga tahu ban saya masih dalam tahap pemanasan dan saya tidak ingin memaksanya," ujar Leclerc. "Namun, saya salah karena kecepatan mereka di lintasan lurus sangat kuat dan setelah itu saya tidak pernah memiliki kesempatan untuk menyalip lagi."
Sayap belakang McLaren menjadi sorotan setelah tayangan ulang memperlihatkan elemen atasnya tampak menekuk ke belakang pada lintasan lurus, membuka celah slot untuk mengurangi hambatan. "Mini DRS" ini memicu perdebatan di kalangan tim saingan.
FIA (Federasi Otomotif Internasional) sedang menyelidiki bukti yang diperoleh dari sayap tersebut di Baku untuk menentukan apakah diperlukan respons. Kepala tim Ferrari, Fred Vasseur, dikabarkan memiliki pendapat yang kuat mengenai masalah ini.
Leclerc sendiri enggan membahasnya lebih dalam, namun ia mengonfirmasi bahwa tim telah berdiskusi mengenai masalah tersebut secara internal.
"Saya pikir Fred akan membahas masalah itu lebih detail, tetapi dari apa yang saya dengar, itu kontroversial, paling tidak," kata Leclerc.
Kontroversi ini menambah bumbu pada performa mengesankan McLaren sejauh musim ini. Tim ini telah menunjukkan peningkatan yang signifikan, salah satunya berkat desain sayap belakang yang inovatif. Namun, tetap menjadi misteri apakah FIA akan menganggap desain tersebut sesuai peraturan atau tidak.
Balapan Formula 1 selanjutnya akan digelar di Singapura pada akhir pekan ini. Perkembangan mengenai kontroversi sayap belakang McLaren dipastikan akan menjadi salah satu sorotan yang menarik diikuti.
