Baku, Azerbaijan – Lando Norris mengaku terkejut mampu finis di atas rivalnya dalam perebutan gelar, Max Verstappen, setelah memulai dari posisi ke-15 di Grand Prix Azerbaijan Formula 1. Ia juga merasa senang karena bisa membantu rekan setimnya, Oscar Piastri, meraih kemenangan.
Norris hanya mampu meraih posisi start ke-17 setelah putaran terakhirnya di Q1 diganggu oleh bendera kuning yang dikibarkan secara tidak tepat waktu. Hal itu memaksanya untuk menghentikan putarannya daripada menyelesaikannya.
Ia naik ke posisi ke-15 berkat start pitlane Lewis Hamilton dan diskualifikasi Pierre Gasly. Meski demikian, Norris masih bersiap menghadapi sore yang sulit di jalanan Baku.
Namun, dengan strategi alternatif menggunakan ban keras, Norris melakukan start yang baik dan segera berada di 10 besar di belakang sesama pengguna ban keras, Alex Albon, yang menahan beberapa pembalap pengguna ban medium setelah pitstop awal mereka, termasuk Max Verstappen dan George Russell.
Pitstop Albon memberi Norris waktu luang selama beberapa lap sebelum ia melakukan pitstopnya sendiri pada putaran ke-38. Sementara Russell berhasil melewati Verstappen dan melaju ke podium, Norris menutupi defisit waktu pitstop-nya dari Verstappen yang kesulitan dan merebut posisi keempat dari pembalap asal Belanda itu.
"Saya rasa kami tidak bisa meminta lebih hari ini," kata Norris setelah poin ekstra untuk lap tercepat membantu mengurangi defisit perburuan gelarnya dari 62 menjadi 59 poin.
"Kami akan senang dengan posisi kedelapan, karena kami hanya berharap empat tim teratas bisa melaju dengan saya sebagai mobil kedelapan."
"Awal yang bagus, strategi yang bagus. Maksud saya, saya ingin bisa melewati Alex lebih awal. Dia mempersulit hidup saya. Segera setelah Alex melepaskan diri, saya pikir kecepatan saya adalah yang terbaik di lintasan, bahkan pada ban keras sejak awal balapan, dan saya berhasil menciptakan jarak yang baik dan membuka semua potensi yang dimiliki mobil itu."
"Mobil itu melaju kencang, yang membuat saya semakin kesal dengan bendera kuning kemarin dan betapa konyolnya itu."
Ketika ditanya apakah ia terkejut finis di depan Verstappen setelah pertama kali bertahan dari pembalap asal Belanda itu sebelum pitstopnya dan kemudian harus mengejar ketinggalan waktu pitstop, ia berkata: "Sedikit terkejut."
"Ketika Anda start di posisi ke-15, Anda tidak benar-benar berharap bisa mengalahkannya. Saya tertinggal sekitar 20-22 detik dalam kondisi nyata dari tempat mereka berada. Tetapi untuk menciptakan jarak di depannya dan kemudian melakukan pitstop dan masih bisa menyalipnya. Saya mungkin tidak mengharapkan itu."
Sebelum dibebaskan dari Williams milik Albon, Norris memainkan peran penting dalam mengamankan kemenangan rekan setimnya, Piastri.
Pembalap Australia itu terancam terkena undercut oleh Sergio Perez dari Red Bull karena tidak langsung merespons pitstop sang pembalap Meksiko.
Namun, Norris yang menahan Perez memungkinkan Piastri melakukan pitstop dua lap kemudian dan tetap keluar satu detik di depan di posisi kedua, yang dari sana ia menyalip pemimpin klasemen Charles Leclerc untuk memenangkan balapan.
"Saat itu saya masih terjebak di belakang Alex, jadi saya tidak bisa berbuat banyak," kata Norris kepada Sky Sports F1. "Saya tidak melambat, saya hanya menghemat ban saya sedikit lebih banyak karena ban itu sedikit terlalu panas."
"Itu memungkinkan Oscar untuk tetap di depan dan berpotensi meraih kemenangan hari ini, jadi saya senang mengetahui bahwa saya memainkan peran kecil dalam hal itu, dan bagi kami sebagai sebuah tim, itulah yang perlu kami lakukan."
"Saya tidak berpikir itu mengubah hasil (bagi saya), tetapi itu mengubah hasil bagi Oscar, dan itu adalah hal yang paling penting."
"Itulah tugas saya di sana hari ini, membantu Oscar dan mencapai posisi pertama dan keempat adalah hal yang sempurna."
