Beranda Formula 1 Formula 1: Di Balik Layar Konten Menarik yang Menghibur Penggemar

Formula 1: Di Balik Layar Konten Menarik yang Menghibur Penggemar

12
0

Di balik hiruk pikuk balapan Formula 1 (F1), ada sosok yang tak kalah penting dalam memberikan hiburan kepada penggemar: para kreator konten media sosial. Kehadiran mereka tidak hanya menyajikan laporan balapan, tetapi juga memberikan pandangan sekilas ke dalam kehidupan para pembalap dan tim.

Salah satu pionir dalam tren ini adalah Jimmy Horne, art director dari tim Aston Martin. Pada 2019, ia bergabung dengan tim sebagai kreator konten dan sejak saat itu wajahnya menjadi akrab bagi para penggemar F1. Video TikTok-nya di mana ia meniup terompet untuk merayakan satu juta pengikut adalah salah satu contoh bagaimana ia memecah tembok keempat dan memperkenalkan sosok di balik layar kepada dunia.

Aston Martin menjadi tim pertama yang menyadari besarnya rasa penasaran penggemar terhadap apa yang terjadi di belakang layar. Mereka pun mulai menerbitkan konten yang menampilkan Horne dan anggota tim lainnya, seperti video "Admin Tries Paddock Tacos" di Grand Prix Meksiko. Tak heran, model konten ini diikuti oleh tim-tim Formula 1 lainnya.

Namun, Red Bull Racing mengambil pendekatan berbeda. Mereka memilih untuk menjaga identitas admin mereka tetap tersembunyi, meskipun tetap mendorong timnya untuk menunjukkan kepribadian mereka di media sosial. Hasilnya, admin Threads dari Red Bull Racing menjadi favorit penggemar, berkat komentar-komentarnya yang jenaka dan penggunaan slang generasi Z.

Keingintahuan penggemar tidak hanya terbatas pada apa yang terjadi di trek, tetapi juga bagaimana orang-orang di balik layar ini mendapatkan posisi mereka. Sebagian besar admin media sosial di F1 berusia 20-an dan sangat memahami cara menjangkau penggemar muda yang aktif di dunia online.

Jumlah penggemar wanita di F1 terus meningkat, dan mereka juga ingin mengetahui lebih banyak tentang dunia balap. Hal ini turut berkontribusi pada tren konten yang lebih personal dan relatable, seperti video tip karir dari Jordan Agajanian, pemilik A/Agency.

Menjadi kreator konten di F1 bukanlah pekerjaan mudah. Lizzy Brown, seorang kreator konten yang dikenal sebagai @pitlanelizzy, mengungkapkan bahwa ada banyak perencanaan dan koordinasi yang terlibat. Seringkali, espontunitas yang diperlukan dalam media sosial harus dikorbankan karena proses persetujuan yang ketat.

Meskipun ada kekhawatiran bahwa konten yang terlalu terencana dapat mengurangi kesan organik, kreator konten seperti Lucy Gray dari Red Bull percaya bahwa keaslian justru lebih dihargai oleh penggemar. Mereka menilai, momen-momen yang tidak direncanakan dan otentik justru lebih bernilai ketimbang konten yang diproduksi secara berlebihan.

Tren konten di balik layar ini telah memperkaya pengalaman penggemar Formula 1. Mereka tidak hanya menyaksikan aksi balapan yang mengagumkan, tetapi juga dapat terhubung dengan orang-orang di belakang kesuksesan tim-tim ternama. Sosok-sosok seperti Jimmy Horne dan Lucy Gray telah menjadi bintang media sosial yang memberikan sudut pandang baru dan lebih dekat pada dunia balap Formula 1.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini