Lewis Hamilton mengalami akhir pekan yang penuh perjuangan di Grand Prix Azerbaijan, di mana ia terpaksa berjibaku dengan masalah keseimbangan pada mobil Mercedes-nya.
Setelah sesi kualifikasi yang sulit pada hari Sabtu, Hamilton memulai balapan dari pit lane karena perubahan pengaturan suspensi dan pemasangan unit tenaga baru. Meskipun berhasil naik ke posisi kesembilan pada akhir balapan, ia mengalami kesulitan luar biasa sepanjang sore.
"Itu mungkin keseimbangan terburuk yang pernah saya alami," kata Hamilton. "Saya memiliki traksi depan yang sangat banyak dan tidak ada traksi belakang."
Untuk mengatasi masalah ini, Hamilton harus mengandalkan manuver yang tidak biasa. "Saya harus menarik setir untuk memutus traksi di depan dan meluncurkannya di setiap tikungan. Itu adalah cara mengemudi yang paling aneh," ungkapnya.
Mercedes sendiri mengakui bahwa mobil mereka memang mengalami masalah dengan keseimbangan performa, seperti yang terlihat pada performa George Russell yang kesulitan pada stint pertama tetapi tampil jauh lebih baik pada stint kedua.
"Kami menderita masalah keseimbangan performa yang sama seperti pada lantai baru," kata kepala tim Toto Wolff. "Jadi, di Singapura, kami akan menggunakan lantai yang sama, tetapi mulai dari Austin, kami mungkin akan beralih ke spesifikasi baru."
Meskipun kesulitan di Baku, Mercedes tetap optimis untuk balapan berikutnya di Austin. Mereka berencana untuk memperkenalkan lantai baru dan berharap dapat meraih hasil yang lebih baik.
"Austin adalah peluang," kata Wolff. "Kami akan mencoba menelan pil pahit ini di Baku dan berharap bisa tampil lebih baik di Austin."
Penampilan Mercedes yang membingungkan di Azerbaijan menjadi pengingat bahwa Formula 1 adalah olahraga yang penuh teka-teki dan tidak dapat diprediksi. Namun, tim-tim terus berjuang untuk menemukan keseimbangan dan performa yang tepat, karena setiap trek memberikan tantangan yang berbeda.
