Jakarta, – McLaren menjadi pusat perhatian setelah meraih kemenangan di Baku, berkat inovasi cerdas pada sayap belakang mobil F1 mereka. Desain sayap belakang yang unik ini memungkinkan McLaren mengoptimalkan kecepatan puncak, memberikan keuntungan signifikan dalam balapan.
Sistem yang dijuluki ‘mini-DRS’ ini bekerja dengan cara memutar elemen atas sayap belakang saat mobil melaju kencang. Rotasi ini membuka celah yang lebih lebar, mengurangi hambatan dan meningkatkan kecepatan.
"Kami sangat senang dan bangga dengan desain ini," kata Lando Norris, pembalap McLaren. "Tim teknis kami telah melakukan pekerjaan luar biasa, mengeksplorasi setiap sudut aturan untuk mencari keunggulan."
Fitur ‘mini-DRS’ telah memicu perdebatan di antara tim F1 lainnya. Namun, McLaren menegaskan bahwa desain mereka telah lulus semua tes defleksi yang diwajibkan oleh FIA, sehingga sepenuhnya legal.
"Kami menguji segalanya, dan semuanya legal," tambah Norris. "Kami memanfaatkan semua peluang yang ada, karena itulah Formula 1 – mengeksplorasi segala hal dalam batas peraturan."
Meskipun inovasi McLaren dipuji oleh beberapa pihak, Oscar Piastri, rekan setim Norris, menekankan bahwa ‘mini-DRS’ bukanlah satu-satunya alasan di balik performa kompetitif McLaren.
"Ini jelas bukan tiket ajaib atau peluru ajaib yang membuat kami kompetitif," ujar Piastri. "Kami terus mencari cara untuk meningkatkan performa mobil tanpa melanggar aturan."
Keberhasilan McLaren dalam mengembangkan inovasi teknis menjadi bukti bahwa tim F1 terus mencari cara kreatif untuk mendapatkan keunggulan. Desain ‘mini-DRS’ kemungkinan akan menjadi tren baru dalam olahraga ini, yang memaksa tim lain untuk beradaptasi dan menemukan solusi inovatif mereka sendiri.
