Beranda Formula 1 Nasib Kelam Tim F1 Renault, Sang Raksasa Mesin Balap Prancis

Nasib Kelam Tim F1 Renault, Sang Raksasa Mesin Balap Prancis

7
0

Di tengah gemerlap dunia Formula 1 (F1), nasib divisi mesin Alpine di Viry-Chatillon tengah berada di ujung tanduk. Pabrikan Prancis ini tengah mempertimbangkan untuk menghentikan program mesin F1 mereka dan beralih menjadi tim pelanggan untuk peraturan mesin baru 2026.

Keputusan ini mengundang protes keras dari para karyawan. Mereka khawatir penutupan program F1 akan menghancurkan sektor teknologi Prancis dan mengklaim bahwa program mesin Viry 2026 sebenarnya lebih menjanjikan dari yang digambarkan.

Mendengar jeritan keputusasaan para staf, CEO Renault Luca de Meo akhirnya setuju untuk bertemu dengan perwakilan mereka minggu ini. "Kami tak habis pikir pengembangan mesin F1 di Prancis bisa diakhiri di Viry-Chatillon, teknologi unik di Prancis," bunyi pernyataan dari dewan sosial dan ekonomi para karyawan.

Awal bulan ini, de Meo mengatakan bahwa keputusan akhir tentang nasib Viry belum diambil dan dewan direksi belum menentukan strategi jangka panjang. Batas waktu internal telah ditetapkan pada 30 September untuk membuat keputusan tentang arah masa depan divisi tersebut.

Jika dikonfirmasi, keputusan untuk menghentikan unit daya F1 akan mengakhiri era mesin Renault selama 47 tahun di grid F1. Sejak 1979, keterlibatannya telah menghasilkan 178 kemenangan grand prix, termasuk sembilan dengan nama TAG Heuer, di bawah tim-tim seperti Williams, Benetton, dan Red Bull.

Nasib Alpine di F1 kini berada di tangan sang CEO. Akankah Renault terus mengukir sejarah balap atau justru mundur dari panggung? Keputusan de Meo nanti akan menentukan masa depan raksasa mesin balap Prancis ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini