Oracle Red Bull Racing baru saja mengumumkan perombakan besar-besaran dalam struktur tim Formula 1 mereka. Perubahan ini dilakukan setelah kepergian direktur olahraga Jonathan Wheatley yang akan menjadi kepala tim di Sauber.
Alih-alih mencari pengganti langsung Wheatley, Red Bull memilih untuk membagi tanggung jawabnya di antara beberapa individu. Langkah ini bertujuan untuk membuat tim lebih siap menghadapi tuntutan Formula 1 modern.
Perubahan utama adalah promosi GianPiero Lambiase, insinyur balap Verstappen yang sudah lama bekerja dengannya. Ia akan mengemban posisi baru sebagai Kepala Balap (Head of Racing).
Meskipun akan tetap menangani Verstappen, Lambiase kini juga akan bertanggung jawab atas seluruh aktivitas balap Red Bull. Ia akan mengawasi personel yang berada di bawah wewenangnya, termasuk Stephen Knowles yang didaulat sebagai Kepala Regulasi Olahraga (Head of Sporting Regulations).
Knowles akan memastikan tim mematuhi semua peraturan F1 dan menjadi penghubung dengan FIA.
Perubahan lainnya adalah penunjukan Richard Wolverson sebagai Kepala Operasi Balap (Head of Racing Operations). Selain itu, Gerrard O’Reilly, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala operasi pengiriman, akan memegang kendali penuh atas logistik tim.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi tim, yang sangat penting di era pembatasan anggaran.
Kepala tim Red Bull, Christian Horner, menyatakan bahwa tim ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memposisikan diri lebih baik di masa depan. "Kami telah melakukan promosi dari dalam tim," kata Horner.
"Kami memiliki banyak orang berbakat di Oracle Red Bull Racing dan saya senang kami dapat memberi mereka kesempatan untuk bersinar dalam peran yang sebelumnya tidak terbuka. Ini adalah langkah maju bagi tim secara keseluruhan."
Perombakan ini menunjukkan komitmen Red Bull untuk tetap berada di puncak persaingan Formula 1. Dengan struktur tim yang lebih kuat, mereka berharap dapat mempertahankan keunggulan dan meraih lebih banyak kemenangan di masa depan.
