Legenda MotoGP, Valentino Rossi, baru-baru ini mengungkit kembali insiden kontroversial tahun 2015 yang melibatkan dirinya dan Marc Marquez. Hal ini tentu saja menyulut kembali rivalitas sengit yang telah berlangsung lama antara kedua pembalap.
Marquez menanggapi dengan dingin, mengklaim bahwa ia tidak menggubris perkataan Rossi. Namun, mantan pembalap MotoGP, Neil Hodgson, menyayangkan tindakan Rossi. Menurut Hodgson, seorang legenda sembilan kali juara dunia seharusnya tidak mengungkit masa lalu dan fokus pada pencapaiannya yang luar biasa.
Hodgson juga mengingatkan bahwa Rossi sendiri pernah melakukan manuver agresif terhadap pembalap lain. "Saingan Rossi bisa saja mengatakan hal-hal buruk tentang dia," ujarnya.
Meski Rossi telah pensiun, persaingan antara kedua kubu masih terasa kuat. Hal ini terbukti pada seri MotoGP Emilia-Romagna, di mana Marquez yang menang mendapat sorakan mencemooh dari para penggemar. Rival ketatnya, Pecco Bagnaia, bahkan meminta fans untuk menghentikan aksi tersebut.
Pengamat MotoGP, Suzi Perry, menilai tindakan penonton yang mencemooh itu sebagai tindakan yang tidak sportif. Menurutnya, kemenangan Marquez seharusnya dirayakan, bukan dicemooh.
Neil Hodgson juga mengaku kecewa dan marah dengan aksi tersebut. "Saya tidak percaya dengan apa yang saya lihat," katanya. "Marc sedang menunjuk ke langit untuk menghormati Fausto Gresini, dan semua orang mencemoohnya. Itu membuat saya sangat marah!"
Hodgson memahami bahwa ada sebagian fans yang tidak menyukai Marquez, terutama jika mereka adalah pendukung Rossi. Namun, ia menekankan bahwa seharusnya hal ini tidak mengarah pada aksi tidak sportif.
Michael Laverty, mantan pembalap MotoGP lainnya, menyebutkan bahwa partisanisme di kalangan penonton Italia cukup kuat. Hal ini menurutnya disebabkan oleh insiden tahun 2015.
Rivalitas Rossi-Marquez telah melahirkan era keemasan MotoGP, di mana dua pembalap luar biasa mendominasi olahraga ini. Namun, persaingan ini juga diwarnai dengan kontroversi dan perpecahan di kalangan penggemar. Meskipun Rossi telah pensiun, rivalitas ini diperkirakan akan terus berlanjut dalam bentuk lain.
