, Singapura – Charles Leclerc kecewa dengan hasil kualifikasi Grand Prix Singapura yang menempatkannya di posisi kesembilan. Pembalap Ferrari itu menuding timnya "membuang semuanya ke tong sampah" karena suhu ban yang tidak sesuai pada sesi Q3.
Leclerc mengawali kualifikasi dengan baik, tampil menjanjikan di Q1 dan Q2. Namun, harapannya pupus pada sesi Q3 yang krusial. Sesi tersebut diwarnai dengan pengibaran bendera merah akibat kecelakaan rekan setimnya, Carlos Sainz.
Saat keluar pit, Leclerc merasa ban depannya terlalu dingin. Hal itu membuat dia kehilangan daya cengkeram yang dibutuhkan untuk bersaing dengan peraih pole position Lando Norris dan Max Verstappen.
"Kami mempersiapkan diri dengan sangat baik sepanjang akhir pekan untuk satu putaran di kualifikasi ini, yang kami tahu sama pentingnya dengan Monaco," kata Leclerc. "Tapi saat kami keluar pit, ban depan kami sangat dingin. Itu merusak akhir pekan kami."
"Kami belum tahu persis apa masalahnya, tapi faktanya kami memulai putaran dengan dua ban depan dingin, terkunci di Tikungan 1, dan selesailah. Saya tidak pernah benar-benar mendapatkan cengkeraman depan yang saya inginkan."
Leclerc menduga suhu ban yang salah terjadi karena ban keluar dari selimut pemanas dalam kondisi terlalu dingin sebelum putaran terakhirnya di Q3. Dia meminta timnya menyelidiki masalah ini.
Kepala tim Ferrari, Fred Vasseur, memberikan pandangan berbeda. Dia berpendapat bahwa Leclerc kehilangan suhu ban saat keluar pit karena tertahan oleh mobil-mobil di depannya yang keluar dengan lambat.
"Saya harus mendiskusikan hal ini dengan Charles, karena menurut saya dia memulai putaran dengan suhu yang tepat," kata Vasseur. "Tapi karena tidak ada yang mau memulai putaran terlebih dahulu dan menjadi yang pertama di lintasan, kami semua menunggu sedikit lebih lama di pit lane, di garasi, dan kami kehilangan sedikit suhu ban pada tahap ini."
"Tetapi dia berusaha sedikit lebih keras, dan dia kembali ke target yang tepat sebelum memulai putaran."
Meski begitu, Leclerc yakin jika suhu bannya sesuai, dia bisa meraih posisi kedua di grid. Kegagalan ini mengakhiri rentetan pole position Ferrari di Marina Bay sejak 2019.
