Di puncak dominasi Max Verstappen yang tak tergoyahkan pada awal musim Formula 1 2023, banyak penggemar dan pakar menaruh harapan pada gagasan konvergensi yang akan segera terjadi.
Konvergensi dalam dunia balap mobil mengacu pada berkurangnya kesenjangan performa antara tim-tim. Artinya, tak hanya satu tim yang mendominasi, tetapi beberapa tim memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kemenangan.
Namun, mencapai konvergensi bukan perkara mudah. Tim Red Bull, yang menguasai regulasi aerodinamis pada mobil 2022, harus diteliti secara mendalam oleh sembilan tim lainnya. Mereka perlu memahami di mana kesalahan interpretasi mereka selama ini.
Proses ini tidak dapat dilakukan dalam semalam. Butuh waktu dan kerja keras bagi tim-tim lain untuk menganalisis keunggulan Red Bull dan menerapkannya pada mobil mereka sendiri.
Selain faktor teknis, faktor lain yang turut memengaruhi konvergensi adalah aturan baru yang diterapkan oleh FIA. Aturan-aturan ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan performa antara tim-tim yang lebih besar dan lebih kecil.
Misalnya, aturan batas anggaran yang diperkenalkan pada tahun 2021 membatasi jumlah uang yang dapat dibelanjakan tim untuk mengembangkan mobil mereka. Hal ini membuat tim-tim kecil memiliki peluang yang lebih baik untuk bersaing dengan tim-tim besar.
Dengan kombinasi kerja keras teknis dan regulasi baru yang mendukung, kita dapat berharap untuk menyaksikan konvergensi yang lebih besar di Formula 1 di masa depan. Ini akan menghasilkan balapan yang lebih seru dan kompetitif, sehingga meningkatkan kegembiraan dan ketegangan bagi penggemar.
Jadi, meskipun dominasi Verstappen saat ini mungkin tampak tak terbendung, kita tahu bahwa roda sejarah akan terus berputar. Era baru Formula 1, di mana keunggulan tidak lagi hanya milik satu tim, sedang menanti kita.
