Beranda Formula 1 Nasib Daniel Ricciardo di F1: Mundur atau Teruskan?

Nasib Daniel Ricciardo di F1: Mundur atau Teruskan?

17
0

Daniel Ricciardo kembali membuka tabir keraguan akan masa depannya di Formula 1 (F1). Pebalap asal Australia ini mengungkapkan keraguan apakah masih ada target yang layak untuk diperjuangkan dalam kariernya saat ini.

Masa depan Ricciardo menjadi perbincangan hangat menyusul rumor bahwa ia akan digantikan oleh Liam Lawson pada balapan berikutnya di COTA, Oktober mendatang. Spekulasi ini diperkuat dengan performa Ricciardo yang kurang mengesankan sepanjang musim ini, termasuk finis ke-18 di Singapura baru-baru ini.

Kepada Sky Sports, Ricciardo mengaku akan merefleksikan karier F1-nya jika Singapura benar-benar menjadi grand prix terakhirnya. Ia pun mempertanyakan apa lagi yang bisa diraihnya dalam ajang balap jet darat tersebut.

"Saya harus mengakui alasan saya kembali [ke F1] setelah masa sulit di McLaren," kata Ricciardo. "Saya selalu berkata bahwa saya tidak ingin kembali hanya untuk mengisi grid."

"Saya ingin mencoba dan kembali bertarung di depan, dan kembali ke Red Bull. Itu tidak terwujud. Saya juga harus bertanya pada diri sendiri: apa lagi yang bisa saya capai? Apa lagi yang benar-benar bisa saya kejar?"

Namun, di tengah kesulitan yang dialaminya, Ricciardo berhasil mencetak lap tercepat di Singapura. Lap tercepat ini dapat membantu rekan setimnya, Max Verstappen, dalam perburuan gelar juara dunia.

Merenungkan balapan terakhirnya, Ricciardo mengaku frustrasi. "Ini [perlombaan] sulit. Jelas setelah kemarin, kualifikasi di posisi yang buruk, kami harus mencoba sesuatu. Mungkin kami mendapatkan Safety Car pada waktu yang tepat," ujarnya.

"Dari apa yang saya pahami, itu adalah balapan yang sulit untuk menyalip. Tidak banyak orang yang bisa menyalip mobil lain. Kami agresif di awal dengan ban lunak dan mungkin kami beruntung pada suatu saat."

"Tapi itu tidak terjadi. Saya pikir pada akhirnya, Jumat tampak menjanjikan, tetapi kami tidak cukup cepat, terutama kecepatan balapan. Saya tidak tahu bagaimana balapan Yuki berjalan, tetapi saya lihat dia keluar dari zona poin. Memulai di zona poin, kami mungkin tidak cukup cepat. Di lap terakhir, Pierre bertanya ‘kita harus mencoba [mencetak] lap tercepat’ dan saya berpikir… jika Max menang dengan satu poin, saya baru saja menjamin diri saya hadiah Natal yang bagus."

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini