Beranda Formula 1 Strategi ‘Aneh’ Red Bull Curi Poin Norris, Tim McLaren Meradang

Strategi ‘Aneh’ Red Bull Curi Poin Norris, Tim McLaren Meradang

7
0

Dalam gelaran Grand Prix Singapura yang baru saja usai, tim McLaren merasa dirugikan oleh strategi "aneh" yang dilakukan oleh Red Bull dan tim saudaranya, RB. Hal ini berujung pada hilangnya satu poin dari Lando Norris, pembalap McLaren yang saat itu menduduki posisi terdepan.

Ketika Norris bersiap untuk mengantongi delapan poin dari Max Verstappen, pembalap Red Bull yang memimpin klasemen pembalap, Daniel Ricciardo dari RB justru melakukan pit stop untuk mengganti ban dengan ban lunak baru. Tak disangka, Ricciardo justru mencatatkan waktu tercepat di lap terakhir, mengungguli waktu terbaik Norris sebelumnya.

Meski Ricciardo tak mendapatkan poin karena finis di luar 10 besar, poin tambahan itu krusial bagi Norris yang kini mengejar Verstappen dengan selisih 52 poin di enam grand prix terakhir musim ini.

Andrea Stella, kepala tim McLaren, tak menuduh langsung Red Bull dan RB berkolusi di Singapura. Namun, ia menyoroti perlunya diskusi jangka panjang terkait kedekatan kedua tim. Stella menekankan bahwa tim harus bertindak secara otonom, mengingat kejuaraan yang diperebutkan adalah konstruktor.

"Kami harus memastikan bahwa kejuaraan tidak ditentukan hanya oleh satu poin," tegas Stella.

Di pihak Red Bull, bos tim Christian Horner mengaku tak tahu soal keputusan RB untuk mengincar waktu tercepat. Sergio Perez, rekan setim Verstappen, mengungkapkan bahwa tim sempat mempertimbangkan untuk melakukan pit stop untuk mengejar waktu tercepat.

Meski merasa dirugikan, Norris menilai strategi Red Bull dan RB adalah langkah yang "cerdas". "Itu adalah hal yang logis untuk dilakukan," ujarnya.

Strategi "aneh" ini menjadi sorotan dan menimbulkan pertanyaan besar tentang etika dan sportivitas dalam dunia Formula 1. Tim McLaren dan Red Bull diharapkan dapat memberikan penjelasan lebih lanjut tentang keputusan mereka untuk menghindari kontroversi lebih lanjut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini