Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, kepala tim Red Bull Christian Horner membahas spekulasi seputar masa depan pembalap timnya. Horner menyatakan bahwa Red Bull sedang mempertimbangkan semua pilihan mereka, termasuk kemungkinan merekrut pembalap Mercedes George Russell pada masa depan.
Horner memuji kinerja Russell dan mengakui bahwa kontraknya akan habis pada akhir 2025. "George Russell habis kontrak pada akhir tahun depan," kata Horner. "Kami akan bodoh jika tidak mempertimbangkannya. Ada pembalap berbakat lainnya yang juga mungkin akan habis kontrak."
Namun, Horner juga menekankan pentingnya mengembangkan bakat internal tim. Ia menyebutkan Liam Lawson, Franco Colapinto, Ollie Bearman, Kimi Antonelli, Isack Hadjar, dan Arvid Linblad sebagai talenta muda yang sedang menjadi perhatian Red Bull.
"Kami memiliki kedalaman dalam program junior kami," kata Horner. "Kami ingin meluangkan waktu untuk mempertimbangkan seperti apa semua pilihan kami untuk masa depan."
Horner juga menyinggung kemungkinan bahwa Lawson memiliki klausul dalam kontraknya yang mengharuskan Red Bull memberinya kursi di salah satu tim mereka pada tahun depan. "Saya tidak akan membahas detail kontrak pembalap," tegas Horner. "Ada privasi antara perusahaan dan individu."
Sementara Red Bull masih mengevaluasi pilihan mereka, jelas bahwa tim tersebut tidak ragu untuk melihat ke luar kumpulan pembalap mereka sendiri jika ada opsi yang lebih baik. Perekrutan Russell akan menjadi sebuah langkah besar, mengingat statusnya sebagai salah satu pembalap muda terbaik di Formula 1.
Namun, Red Bull juga harus mempertimbangkan potensi dampaknya terhadap Max Verstappen dan Sergio Perez. Verstappen merupakan pembalap pilar tim, sedangkan Perez telah menunjukkan performa yang mengesankan di masa lalu.
Dengan jeda tiga minggu hingga balapan berikutnya, Red Bull memiliki waktu untuk mempertimbangkan semua pilihan mereka dengan hati-hati. Keputusan yang mereka ambil akan sangat menentukan masa depan tim di Formula 1.
