Beranda Formula 1 Ulah Tim B Mencuat, Red Bull dan AlphaTauri Dipertanyakan dalam GP Singapura

Ulah Tim B Mencuat, Red Bull dan AlphaTauri Dipertanyakan dalam GP Singapura

7
0

Jakarta, – GP Singapura pekan lalu diwarnai drama seputar Fastest Lap yang melibatkan Red Bull dan AlphaTauri. Daniel Ricciardo, pebalap AlphaTauri, merebut poin Fastest Lap dari Lando Norris dari McLaren pada lap terakhir.

Padahal, Norris berpeluang memperoleh delapan poin tambahan untuk mengejar Max Verstappen dari Red Bull dalam perebutan gelar juara. Tindakan AlphaTauri mengundang kontroversi, karena Ricciardo tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan poin karena finis di luar 10 besar.

Namun, bos AlphaTauri, Laurent Mekies, membela tindakannya. Menurutnya, Singapura "mungkin merupakan balapan terakhir" Ricciardo, dan mereka ingin memberinya kesempatan untuk meraih Fastest Lap. "Kami ingin memberinya kesempatan untuk menikmatinya dan keluar dengan Fastest Lap," ujar Mekies.

Tindakan AlphaTauri memicu reaksi keras dari McLaren. Prinsipal tim Andrea Stella menyebut keputusan itu "aneh", meski ia mengakui tidak bisa membuktikan niat di balik upaya Fastest Lap. "Ini masalah besar. Begitu Anda menggunakan sportivitas, saya pikir Anda perlu mendekati ini dengan rasa tanggung jawab," kata Stella.

CEO McLaren Racing Zak Brown ikut angkat bicara. Ia mempertanyakan keberadaan ‘tim B’, seperti AlphaTauri yang dimiliki oleh Red Bull. "Saya pikir jelas bahwa hal itu terjadi, karena saya rasa mereka tidak akan melakukan pit stop itu untuk melakukan itu," kata Brown.

Kontroversi ini kembali memunculkan perdebatan tentang perlunya regulasi yang lebih tegas terkait ‘tim B’. Beberapa pihak berpendapat bahwa keberadaan ‘tim B’ dapat dimanfaatkan untuk membantu tim utama dalam perebutan gelar.

Sementara itu, Ricciardo sendiri bercanda bahwa ia mengharapkan hadiah Natal yang bagus dari Red Bull. "Saya berharap Max menang dengan selisih satu poin, karena menurut saya saya menjamin diri saya hadiah Natal yang sangat bagus," ujarnya.

Drama di GP Singapura ini menjadi bukti bahwa persaingan di F1 tidak selalu berjalan mulus. Setiap tim memiliki strategi dan kepentingannya sendiri, yang terkadang berbenturan dengan prinsip sportivitas. Ke depannya, menarik untuk melihat bagaimana FIA akan menangani masalah ‘tim B’ dan memastikan persaingan yang adil di ajang balap jet darat ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini