Daniel Ricciardo, pembalap Formula 1 (F1) yang telah mengukir prestasi selama lebih dari satu dekade, kini dihadapkan pada sebuah persimpangan. Kariernya di F1 berpotensi berakhir setelah Grand Prix Singapura akhir pekan lalu.
Meski belum ada pengumuman resmi dari Red Bull, Ricciardo dikabarkan akan digantikan oleh Liam Lawson pada balapan di Circuit of the Americas bulan depan. Menanggapi kemungkinan ini, Ricciardo mengungkapkan perasaannya yang campur aduk.
"Saya perlu waktu untuk mencari tahu apa langkah saya selanjutnya," ujar Ricciardo. "F1 melelahkan, kita semua tahu itu. Jika ini memang akhir, saya ingin berterima kasih atas karier saya."
Ricciardo mengakui bahwa mencapai F1 adalah sebuah impian yang menjadi kenyataan. Ia juga bersyukur atas kesempatan bertarung memperebutkan kemenangan.
Namun, karier Ricciardo memang sempat terguncang setelah bergabung dengan McLaren pada 2021. Ia kesulitan beradaptasi dengan mobil Woking. Momen ini menjadi titik balik penting dalam perjalanannya.
"Saya ingat bertemu Sir Jackie Stewart pada 2014. Ia mengingatkan saya untuk tidak terbuai dalam kesuksesan karena ada masa-masa sulit yang akan datang," kenang Ricciardo.
Kini, Ricciardo berada di persimpangan jalan. Ia mungkin akan memilih jalur berbeda jika harus meninggalkan lintasan F1.
"Mungkin saya akan mendaki gunung atau melakukan hal lainnya," ujar pembalap asal Australia itu.
Perjalanan Ricciardo di F1 telah diwarnai dengan delapan kemenangan dan dua kali finis ketiga di klasemen pembalap. Ia pun dipandang sebagai salah satu pembalap terbaik selama membela Red Bull dan Renault. Namun, nasibnya kini berada di tangan orang lain.
Apakah Ricciardo akan melanjutkan kariernya di F1 atau mencari petualangan baru? Waktu akan menjawab semua pertanyaan itu. Yang pasti, ia akan selalu dikenang sebagai salah satu pembalap yang membawa warna dan kegembiraan ke lintasan balap Formula 1.
