Kontroversi kembali menyelimuti ajang balap MotoGP setelah insiden overtake kontroversial di Tikungan 4 terakhir Grand Prix Emilia Romagna, Italia, antara Enea Bastianini dan Jorge Martin.
Pada lap terakhir, Bastianini melaju kencang ke arah dalam Martin di atas Ducati pabrikannya. Terjadi sedikit kontak, menyebabkan Martin melebar, sementara Bastianini juga melewati batas luar trek.
Insiden ini memicu perdebatan sengit. Sebagian pembalap berpendapat bahwa Bastianini seharusnya menyerahkan kembali posisi karena ia juga melampaui batas lintasan.
Namun, menjelang Grand Prix Indonesia akhir pekan ini, pemenang Emilia Romagna GP tersebut mengungkapkan alasannya melaju keluar trek.
"Tidak, saya tidak terkejut, karena saya juga langsung keluar lintasan karena menoleh untuk melihat kondisi Jorge," kata Bastianini.
"Saya kira dia jatuh. Tapi ternyata dia hanya melebar. Tanpa situasi itu, saya berada di batas lintasan. Saya yakin dengan pendekatan awal saya dan keputusan saya sudah benar."
Di sisi lain, Martin, yang memimpin klasemen sementara, menyatakan sikapnya tidak berubah atas insiden tersebut, tetapi "menghormati keputusan pengawas balapan".
"Bagi saya, tidak ada gunanya terus membahas masa lalu," kata Martin.
"Saya tidak setuju sepenuhnya karena saya pikir itu melampaui batas. Namun, saya harus menghormati keputusan pengawas. Jadi, selamat kepada Enea, saya akan mencoba di sini."
Marc Marquez menjadi salah satu pembalap ternama yang paling vokal menuntut penalti bagi Bastianini. Ketika ditanya kembali pandangannya pada Kamis di Lombok, Marquez menegaskan sikapnya.
"Saya tidak terlibat langsung. Saya sudah menyampaikan pendapat saya," tegas Marquez.
Perdebatan sengit ini menjadi pengingat bahwa olahraga otomotif adalah arena yang memicu persaingan dan kontroversi. Namun, di balik insiden kontroversial, para pembalap terus mengejar kemenangan dan berusaha menampilkan performa terbaik mereka di setiap lintasan balap.
