Fabio Quartararo, pembalap Yamaha, membagi strategi perkembangan motor M1 terbaru setelah sesi latihan mengesankan di MotoGP Indonesia.
Meski finis di posisi keenam pada latihan Jumat, Quartararo bersyukur karena menjadi pembalap non-Ducati dengan posisi tertinggi. Pencapaian ini menyusul hasil positif di MotoGP Emilia-Romagna, dimana ia nyaris meraih hasil terbaik musim ini jika tidak kehabisan bahan bakar.
"Kami selalu tertinggal dalam hal tenaga," ujar Quartararo di Mandalika.
"Kami kembali untuk membuat kemajuan. Sekarang, kami memiliki handling yang baik pada motor.
"Sekarang kami harus menemukan tenaga sambil mempertahankan kelincahan yang sama. Ini tugas utama Yamaha.
"Prioritas No. 1 adalah cengkeraman, lalu tenaga, baru elektronik."
Quartararo ditanya tentang jenis rangka Yamaha yang ia coba di Indonesia, tetapi jawabannya tidak sesederhana itu.
"Saya telah mencoba banyak rangka! Pada ‘motor satu’ saya memiliki rangka ‘Misano satu’ yang kami pertahankan," jelasnya.
"Di ‘Misano dua’ kami mencoba satu yang tidak saya sukai jadi kami kembali ke standar.
"Hari ini, kami mencoba yang baru. Tetap tidak berhasil. Jadi kami ganti ke standar.
"Kami kembali ke standar dari ‘Misano satu’.
"Di Jepang kami mungkin akan punya yang lain.
"Saya bilang ke tim ‘ketika Anda tahu nama spec dan rangkanya, itu tidak bagus!’
"Tapi inilah yang kami butuhkan sekarang, untuk membuat kemajuan."
Meskipun Quartararo gembira dengan kemajuan Yamaha, ia menjadikan seri berikutnya sebagai indikator yang sebenarnya.
"Senang sekali, kami sudah membuat beberapa langkah maju. Tapi semuanya sangat dekat," katanya.
"Setidaknya kami lebih dekat ke atas daripada bawah, jadi ini positif.
"Secara realistis, jika kami berada di Q2 di Jepang sejak Jumat, itu berarti kami telah membuat kemajuan."
