Pembalap Jonathan Rea kembali beraksi di ajang WorldSBK di Aragon dengan sedikit rasa nyeri. Namun, ia memastikan cedera tersebut tidak memengaruhi dirinya secara fisik saat mengendarai motor.
"Pertama, sangat menyenangkan bisa balapan lagi dan membiasakan diri dengan R1 saya di Aragon. Saya berkendara dengan sedikit tidak nyaman, tetapi tidak ada batasan fisik di motor selain rasa sakit setelah banyak putaran," kata Rea.
Masalah utama Rea adalah mobilitas ibu jari kanannya yang mengalami patah tulang di Prancis dan membutuhkan cangkok kulit karena luka yang dalam.
"Saat melakukan pengereman keras, saya hanya membuka sendi atas dan mendorong melewati batas fleksibel," kata Rea.
Selain keterbatasan pada ibu jarinya, Rea juga menyoroti perlunya bekerja keras untuk membuat motor lebih mudah dikendarai pada batas maksimal. Kondisi berangin di Aragon mempersulitnya menemukan ritme yang baik dan menghentikan motor dengan tepat di puncak.
"Sayangnya, di lintasan lurus, kami sangat kesulitan, dan itu benar-benar membuat frustrasi karena berdampak pada waktu putaran kami," keluh Rea.
"Kami perlu menekan ban lebih keras untuk menyamai pabrikan lain, tetapi kemudian kami kehilangan banyak waktu di lintasan lurus. Jadi, kami mencoba menyeimbangkan semuanya dengan lebih baik," tambahnya.
Sementara itu, rekan setim Rea, Andrea Locatelli, mengaku puas dengan pekerjaannya di hari Jumat meski catatan waktunya tidak terlihat istimewa.
"Kami tidak membuat waktu putaran terbaik karena kami fokus mempersiapkan diri untuk balapan yang panjang dan menemukan ritme," kata Locatelli.
"Saya cukup senang dengan pengaturan motor dan tinggal beberapa poin kecil yang perlu kami tingkatkan. Saya positif dan kami bersiap untuk besok. Kami perlu memperkecil jarak, tetapi kenyataannya kami tidak pernah menemukan satu lap yang bagus untuk lebih cepat sore ini," tutupnya.
