Marc Marquez, pembalap Gresini Ducati, harus menelan kenyataan pahit di MotoGP Indonesia. Mesin motornya terbakar, memaksanya untuk pensiun dini. Akibatnya, Marquez kini tertinggal 75 poin dari Jorge Martin, pembalap pemimpin klasemen sementara yang berhasil meraih kemenangan di Mandalika.
Kejadian malang ini menimbulkan spekulasi bahwa harapan Marquez untuk merebut gelar juara MotoGP telah pupus. Namun, pengamat MotoGP memberikan perspektif berbeda.
"Marquez masih memiliki potensi untuk bangkit," ujar pengamat MotoGP, Carlo Pernat. "Ia dikenal sebagai pembalap yang ulet dan pantang menyerah."
Pernat mencontohkan musim 2019, di mana Marquez mengalami cedera yang mengancam kariernya. Namun, ia berhasil kembali ke puncak pada musim berikutnya dan meraih gelar juara dunia.
Optimisme juga datang dari rekan setim Marquez, Fabio Di Giannantonio. "Saya yakin Marquez bisa bangkit," katanya. "Dia memiliki kemampuan dan pengalaman yang cukup untuk mengatasi situasi ini."
Sementara itu, Martin, pembalap pemimpin klasemen, mengakui bahwa Marquez masih menjadi ancaman potensial. "Marquez adalah pembalap yang luar biasa," ujar Martin. "Saya tidak akan meremehkannya meski ia tertinggal di klasemen."
Marquez sendiri mengaku kecewa dengan hasil di MotoGP Indonesia, tetapi tidak mau menyerah. "Saya akan terus berjuang. Saya yakin masih bisa meraih hasil yang lebih baik di seri-seri berikutnya," ujar Marquez.
Dengan lima seri tersisa, Marquez masih memiliki peluang untuk mengejar ketertinggalannya. Ia harus tampil konsisten dan meraih hasil maksimal di setiap seri. Jika ia mampu melakukannya, bukan tidak mungkin Marquez kembali menjadi penantang gelar juara MotoGP.
