Beranda MotoGP Pedro Acosta, Sang ‘Chosen One’ yang Teguh pada KTM

Pedro Acosta, Sang ‘Chosen One’ yang Teguh pada KTM

15
0

Pedro Acosta, pembalap muda asal Spanyol, telah menorehkan prestasi gemilang di dunia balap motor. Ia merebut gelar juara dunia Moto3 pada debutnya di tahun 2021, dan mendominasi Moto2 pada tahun 2023. Kini, di MotoGP, ia menjadi rookie tunggal pada musim 2024.

Meski memulai dengan impresif, performa Acosta sempat meredup di pertengahan musim. Hal ini tak lepas dari dominasi motor Ducati yang menguasai lintasan. Namun, Acosta tetap menunjukkan potensinya dengan kembali tampil apik di Aragon dan Indonesia.

Banyak yang membandingkan Acosta dengan legenda MotoGP seperti Valentino Rossi, Marc Marquez, atau Jorge Lorenzo, yang meraih kemenangan di musim pertama mereka di MotoGP. Namun, perlu diingat bahwa ketiga legenda itu debut dengan motor terbaik pada masanya, sementara persaingan antar produsen saat ini jauh lebih timpang.

Saat ini, MotoGP terbagi menjadi dua kelompok yang jelas. Pertama, pembalap yang menunggangi Ducati bertarung untuk gelar juara, kemenangan, dan pole position. Sisanya, hanya memperebutkan sisa-sisa yang ditinggalkan Ducati.

Meski dihadapkan pada dominasi Ducati, Acosta tetap menunjukkan kesetiaannya pada KTM. Ia mengakui bahwa hubungannya dengan KTM bukan lagi soal bisnis, melainkan sudah seperti keluarga.

"KTM sudah menjadi keluarga bagi saya," ungkap Acosta. "Saya bertekad untuk membawa merek ini ke puncak. Semoga kami bisa meraih gelar juara dunia MotoGP bersama."

Kisah Acosta dan KTM mengingatkan kita pada Michael Jordan dan Chicago Bulls. Ketika Bulls merekrut Jordan pada draft 1984, mereka adalah salah satu tim terburuk di liga. Jordan memang menjadi pencetak poin terbanyak di tahun pertamanya, tetapi timnya tetap kalah di sebagian besar pertandingan. Ia mendapat banyak tawaran untuk pindah ke tim yang lebih kuat, namun Jordan menolak.

"Mudah saja pindah ke tim pemenang dan menjadi juara," kenang Jordan. "Yang sulit adalah membawa Chicago menjadi juara."

Menurut Acosta, kisah Jordan menginspirasinya. Ia pun bertekad untuk membangun tim yang kuat bersama KTM dan membawa mereka meraih kejayaan.

"Saya tidak berencana meninggalkan KTM dalam waktu dekat untuk mencari Ducati," tegas Acosta. "Saya yakin dengan tim kami, dan saya akan melakukan bagian saya. Saya bermimpi menjadi juara dunia, tetapi tantangan terbesar saya adalah mencapainya bersama KTM."

Meski semua orang memahami jika Acosta pindah ke Ducati, namun untuk saat ini kesetiaannya masih tertuju pada KTM. Ia memiliki semangat yang sama dengan Marc Marquez, yang meninggalkan Honda dan bergabung dengan tim satelit Gresini. Keputusan itu membuka jalan bagi Marquez untuk bergabung dengan tim pabrikan Ducati.

Namun, Acosta menegaskan bahwa dirinya berbeda dari Marquez.

"Dengan KTM dan seluruh tim yang kami miliki, kami bisa membuat grup kerja yang luar biasa untuk bergerak maju dan menjadikan pabrikan ini juara," pungkas Acosta. "Mimpi besar saya adalah menjadi juara dunia, tetapi tantangan terbesar saya adalah mencapainya bersama KTM."

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini