Alpine Formula 1, tim balap kenamaan asal Prancis, tengah berjuang keras untuk kembali ke jajaran teratas. Mimpinya tersebut dipimpin oleh seorang prinsipal tim baru, Oliver Oakes, yang kini menyadari bahwa kesuksesan membutuhkan waktu.
Setelah ditunjuk memimpin operasi Enstone, markas Alpine, Oakes dengan cepat menyadari perbedaan drastis mengarahkan tim junior dan raksasa seperti Alpine. "Tugas besar, saya tahu sebelum mengambilnya," akunya.
Namun, di balik tantangan itu, Oakes juga melihat potensi besar dalam timnya. "Ada banyak yang harus ditingkatkan, tetapi kami juga memiliki dukungan penuh dari Luca de Meo dan Flavio Briatore," ujarnya.
Jalan yang ditempuh Alpine memang tidak mudah. Awal musim 2024 yang buruk, termasuk start terburuk di Bahrain, dan pergolakan di posisi prinsipal tim menjadi penghambat. Namun, Oakes optimistis dengan kekuatan inti yang dimilikinya.
"Saya yakin orang-orang di Enstone cukup cerdas untuk memahami di mana kita memulai, apa yang telah kita lakukan, dan bahwa kita harus membawa performa lebih baik antara sekarang dan akhir tahun," tegasnya.
Penilaian sebenarnya akan terlihat pada awal musim depan, menurut Oakes. "Saat ini, tidak ada perubahan drastis yang akan terjadi antara sekarang dan akhir tahun. Perjalanan sebenarnya adalah bagaimana kita melewati fase-fase berikutnya."
Oakes juga memuji peran kedua pembalapnya, Pierre Gasly dan Esteban Ocon, yang tetap bersemangat di tengah musim yang sulit. "Mereka berdua sangat profesional dan selalu termotivasi. Saya yakin mereka sama frustrasinya dengan saya," kata Oakes.
Target jangka pendek Alpine jelas: naik peringkat pada 2025 sebagai batu loncatan untuk kembali berjaya saat regulasi baru diterapkan tahun berikutnya. "Kita harus selalu yakin," kata Oakes.
"Namun, di Formula 1, semuanya bisa terjadi. Saya yakin karena kami harus bekerja keras dan kami tidak lupa cara membangun mobil balap yang bagus. Tapi, kita juga tahu bahwa kita perlu terus berkembang," pungkasnya.
Jalan berliku menuju puncak menanti Alpine, namun dengan kesabaran dan keyakinan, mereka bertekad untuk mewujudkan impiannya kembali berjaya di Formula 1.
