Beranda Formula 1 LVMH Gaet F1, Balap Mobil Makin Glamor dan Eksklusif

LVMH Gaet F1, Balap Mobil Makin Glamor dan Eksklusif

5
0

Jakarta, – Formula 1 (F1) akan tampil beda pada tahun 2025. Bukan hanya Lewis Hamilton yang akan memakai seragam merah, tetapi juga hadirnya konglomerat mewah LVMH yang akan mewarnai setiap sudut trek balap.

Dari sebotol Moët & Chandon di podium hingga trofi yang terbungkus monogram Louis Vuitton, 75 merek milik kerajaan mewah tersebut akan memenuhi area balapan setelah pemilik LVMH, Bernard Arnault, menandatangani kontrak bernilai miliaran dolar selama 10 tahun dengan F1.

Meski angin-angin kerja sama telah berembus sejak lama, skala besar dari kesepakatan ini di luar dugaan. Seperti merek lain yang dimiliki oleh grup super mewah tersebut, TAG Heuer yang merupakan produsen jam tangan asal Swiss selama ini beroperasi secara independen. Bahkan, mereka telah memiliki kesepakatan sponsor dengan Red Bull dan McLaren sejak tahun 1960-an.

Namun, kesepakatan bersejarah LVMH dengan F1 akan mempertemukan 75 mereknya dalam satu upaya untuk mengisi hampir setiap aspek olahraga ini.

"Anda ingin segelas sampanye di Paddock Club? Kami menawarkan Veuve Clicquot, Dom Pérignon, atau Moët & Chandon. Atau Anda lebih suka koktail? Belvedere, Glenmorangie, atau Hennessy mungkin bisa menggoda lidah Anda," ujar pihak LVMH.

Perusahaan yang bernilai 364 miliar dolar tersebut juga memiliki merek fesyen mewah bersejarah seperti Celine, Dior, Fendi, Givenchy, dan Loewe, ditambah Fenty Beauty milik Rihanna dan raksasa kosmetik internasional Sephora. LVMH bahkan dapat menjangkau penggemar saat mereka bepergian ke 21 negara tempat F1 digelar, karena mereka juga memiliki pengecer bebas bea, DFS Group.

Pengumuman yang diutarakan oleh Arnault bersama CEO F1 Stefano Domenicali dan bos Liberty Media Greg Maffei beberapa bulan setelah LVMH mendominasi Olimpiade Paris berkat kesepakatan sponsor serupa. Dan momen tersebut menjadi cetak biru bagaimana hubungan LVMH dengan F1 akan berjalan.

Investasi senilai 163 juta dolar pada Olimpiade 2024 memungkinkan merek-merek LVMH menjadi pusat perhatian selama upacara Pembukaan dan Penutupan Olimpiade: Berluti melengkapi tim Olimpiade Prancis, hotel Cheval Blanc tampil di siaran, dan Dior mendandani beberapa artis papan atas, termasuk Celine Dion. Sementara itu, para atlet Olimpiade menerima medali buatan Chaumet yang dibawa dalam kotak Louis Vuitton saat jutaan pengunjung ke Paris menelusuri toko-toko milik LVMH, seperti pengecer kelas atas Le Bon Marché Rive Gauche. Tujuannya adalah hadir di mana-mana dengan cara yang berkelas.

Kesepakatan Olimpiade membuktikan menjadi kelas master dalam menjual eksklusivitas dalam skala besar, yang tampaknya ingin ditiru oleh LVMH di F1 pada tahun 2025.

Grup mewah Prancis itu dilaporkan mempertimbangkan kesepakatan serupa dengan F1 satu dekade lalu, menurut sumber yang berbicara kepada Wall Street Journal. Saat itu, F1 dianggap sebagai olahraga khusus di Amerika, dengan hanya satu balapan dalam kalender di Texas dan hanya sedikit berita yang menarik perhatian budaya. Namun, dalam tahun-tahun berikutnya, F1 telah mengalami transformasi penonton yang belum pernah terjadi sebelumnya berkat "Drive to Survive" milik Netflix, penambahan balapan di Miami dan Las Vegas (keduanya kota yang dipenuhi toko-toko merek LVMH), dan naiknya harga tiket yang mencerminkan akomodasi yang semakin mewah di arena balapan. Ekspansi F1 di AS khususnya tampaknya menjadi titik krusial dari sponsorship ini.

"Kami masih di awal perjalanan di AS," kata putra Bernard, Frédéric Arnault, yang memimpin divisi jam tangan perusahaan (yang juga mencakup Zenith dan Hublot), kepada WSJ. "Ada audiens yang sangat muda. Saya pikir itu meyakinkan. Dan itu juga yang meyakinkan kami. Sepuluh tahun lalu, audiensnya adalah audiens yang menua."

"Kita nantikan bagaimana LVMH berencana memasarkan 75 mereknya di F1 mengingat daftar kolaborasi dan integrasi yang tak ada habisnya. Kami telah melihat Lewis Hamilton merilis koleksi kapsul dengan merek LVMH, Dior, sebagai bagian dari kesepakatan pribadinya dengan merek tersebut, tapi itu baru permulaan. Mungkin kita akan melihat TAG Heuer mengeluarkan jam tangan Formula 1 retro edisi khusus? Trofi yang dibawa keluar dalam koper Rimowa edisi khusus? Parfum Guerlain yang terinspirasi dari bau karet terbakar? LVMH memiliki merek dan sumber daya untuk mencoba berbagai cara dan mencari tahu apa yang paling bergaung saat versi globetrotting dari seri balap setelah-"Drive to Survive" berubah menjadi kanvas peluang," tutup pihak LVMH.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini