Carlos Sainz merupakan salah satu pembalap terdepan di Formula 1. Meski belum pernah merebut juara dunia, performa konsistennya membuatnya disegani di paddock.
"Salah satu dari empat pembalap teratas, bahkan terkadang menjadi pembalap nomor dua di grid," kata Prinsipal Tim Williams, James Vowles.
Pernyataan Vowles mungkin terdengar sedikit hiperbolis, namun menggambarkan dengan baik kemampuan luar biasa Sainz. Pembalap asal Spanyol itu secara konsisten finis di posisi lima besar, bahkan terkadang mengancam posisi tiga besar.
Sainz bergabung dengan Williams pada tahun 2023 setelah meninggalkan Ferrari. Kepindahan ini mengejutkan banyak pihak, karena banyak yang memprediksi ia akan bergabung dengan tim papan atas seperti Red Bull atau Mercedes.
Vowles mengaku heran tidak ada tim besar yang lebih awal merekrut Sainz. "Dia adalah pembalap luar biasa dengan rekam jejak yang terbukti. Saya tidak mengerti mengapa tidak ada tim yang memburu tanda tangannya," katanya.
Sainz sendiri mungkin tidak sepenuhnya setuju dengan penilaian Vowles. Sebagai pembalap yang ambisius, ia tentu ingin lebih dari sekadar pembalap nomor dua. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa ia adalah penguasa lapangan tengah F1 yang tak terbantahkan.
Dengan kemampuannya dan dukungan dari tim Williams yang sedang bangkit, bukan tidak mungkin Sainz akan menggoyang dominasi tim-tim besar di masa depan.
