Lewis Hamilton, peraih gelar juara dunia Formula 1 sebanyak tujuh kali, resmi melangkah ke panggung mode mewah. Pembalap yang menjalin kerja sama dengan Dior awal tahun ini tampil dalam kampanye pertamanya bersama rumah mode Prancis tersebut.
Kampanye untuk koleksi kapsul Dior bergaya hidup terbaru – yang dirancang oleh Kim Jones bersama Hamilton – mempersembahkan cuplikan awal era mode eksklusifnya jelang kepindahan ke tim Italia yang terkenal. Alih-alih mengambil inspirasi dari pit lane, gambar-gambar karya fotografer Rafael Pavarotti menampilkan salah satu gairah Hamilton lainnya yang memacu adrenalin.
"Saya mulai snowboarding ketika berusia 23 tahun – cukup terlambat, memang – tetapi saya pergi setiap tahun tanpa gagal," kata Hamilton kepada WWD beberapa waktu lalu. Ia menambahkan bahwa ia juga hobi terjun payung dan selancar. Koleksi bertema ski ini dibuat dari 80% bahan berkelanjutan, termasuk tidak menggunakan kulit hewan atas permintaan Hamilton. "Kami ingin memastikan itu berdampak," ujarnya.
Diambil dengan latar belakang pegunungan biru cerah, koleksi ini menampilkan celana kaki lebar, sweter rajutan, dan jaket kebesaran – sebuah siluet yang sudah tidak asing bagi Hamilton yang pilihan pakaiannya yang berani telah mengubah pintu masuk paddock F1 menjadi sebuah peragaan busana. Baru-baru ini, ia menarik perhatian saat mengenakan pakaian Dior dari kepala hingga kaki di Austria, Hungaria, dan Baku.
Pembalap tersebut juga menjalin ikatan dengan Jones, yang dibesarkan di Afrika, karena kecintaan mereka yang sama terhadap benua itu, dengan beberapa busana yang menggabungkan motif-motif berinspirasi Afrika. "Beberapa bahan dibuat di Burkina Faso. Kami bekerja sama dengan seseorang yang membantu kami mencari bahan-bahan berkelanjutan di seluruh benua dan benar-benar memperhatikan apa yang dapat kami lakukan untuk membantu generasi penerus agar terdidik dan dapat bekerja di studio seperti ini," kata Jones. Koleksi ini akan dirilis di toko dan daring pada 17 Oktober.
Perusahaan induk Dior, LVMH, tengah berupaya keras untuk memperluas jangkauannya di F1. Laporan menunjukkan bahwa konglomerat senilai $389 miliar, yang juga memiliki Tag Heuer, sedang dalam tahap akhir pembicaraan untuk menggantikan Rolex sebagai pencatat waktu resmi olahraga tersebut.
Sepanjang 12 tahun bertugas di Mercedes, Hamilton bekerja sama secara ekstensif dengan Tommy Hilfiger, yang bisa dibilang menjadi identik dengan pengecer mewah yang terjangkau dari Amerika itu. Namun, kepindahan pemain berusia 39 tahun itu ke Ferrari musim depan tidak hanya akan mengguncang paddock Formula 1, tetapi juga menandai pergeseran besar dalam merek pribadinya.
Di sana, Hamilton akan mewarisi kemitraan Ferrari dengan Giorgio Armani, Ray-Ban, dan Richard Mille ketika ia mengenakan setelan balap merah yang ikonik musim depan. Scuderia juga memiliki lini mode mewah sendiri – Ferrari Style – meskipun secara historis para pembalap tim tidak terlalu banyak terlibat dalam promosi merek tersebut. Juga masih harus dilihat apakah ada sponsor yang mendukung Hamilton di tim yang berbasis di Maranello itu.
