Persaingan ketat mewarnai lima seri terakhir MotoGP 2023. Francesco Bagnaia, sang juara bertahan, harus mengejar ketertinggalan 21 poin dari Jorge Martin jika ingin mempertahankan gelarnya.
Berbeda dengan musim lalu, di mana Bagnaia unggul 18 poin dari Martin di tahap yang sama, kali ini Martin yang memimpin klasemen. Namun, komposisi lima seri terakhir sedikit berbeda, dengan Motegi, Phillip Island, Buriram, Sepang, dan Valencia menggantikan Phillip Island, Buriram, Sepang, Lusail, dan Valencia yang digelar musim lalu.
Bagnaia optimis bisa mengejar Martin karena merasa kuat di trek-trek seperti Motegi, Thailand, dan Malaysia. Martin sendiri tidak ingin hanya bermain bertahan, meski memiliki keunggulan poin.
"Masih ada lima seri lagi, jadi tidak ada gunanya berpikir untuk mengontrol," kata Martin. "Saya pikir lebih baik melakukan yang terbaik dan meraih poin sebanyak mungkin di setiap situasi."
Kemenangan Martin di Mandalika akhir pekan lalu memperkecil jarak dengan Bagnaia menjadi 3 poin. Namun, Bagnaia menilai hal tersebut sebagai kabar positif karena Martin mendominasi di trek yang menguntungkannya.
"Mengingat performa Jorge di Mandalika, kami harus melihat akhir pekan itu secara positif. Mendapatkan tiga poin di trek yang cocok untuk Jorge itu bagus," kata Bagnaia.
Martin pernah memenangi dua balapan di Motegi musim lalu, baik saat balapan kering maupun basah. Namun, Bagnaia juga merasa nyaman di trek tersebut, seperti terbukti dari kemenangan dobelnya di Red Bull Ring yang memiliki karakteristik mirip.
Sementara itu, Bagnaia mengingatkan pentingnya persiapan matang untuk berbagai kondisi balapan, seperti saat ia memenangi balapan flag-to-flag di Misano saat Martin masuk pit karena hujan.
"Kami harus siap dalam setiap situasi," kata Bagnaia. "Saya pikir performa kami bisa sangat bagus dan mulai mendapatkan lebih banyak poin dari Jorge."
