Beranda MotoGP Rossi Keliru Provokasi Marquez, Berujung Petaka!

Rossi Keliru Provokasi Marquez, Berujung Petaka!

3
0

Nama Valentino Rossi dan Marc Marquez mungkin masih melekat erat dengan persaingan sengit yang terjadi di ajang MotoGP beberapa tahun silam. Salah satu kejadian yang paling dikenang adalah provokasi yang dilakukan Rossi terhadap Marquez pada tahun 2015.

Ramon Forcada, mantan kepala kru Jorge Lorenzo, mengungkapkan pandangannya tentang insiden tersebut. Forcada yang turut menyaksikan kiprah Rossi selama meraih tiga gelar juara dunia MotoGP, berpendapat bahwa Rossi keliru dalam mengulangi taktik "perang psikologis" yang pernah ia lakukan kepada pembalap lain.

"Rossi adalah seorang manipulator, dalam arti yang baik, sepanjang kariernya," kata Forcada.

"Terhadap beberapa pembalap, taktiknya berhasil, tetapi terhadap yang lain tidak begitu berhasil. Tapi pada akhirnya, itu legal, tidak dilarang. Bisa saja dilakukan. Bahkan, tidak bisa dikatakan dia menghina Marquez."

Namun, Forcada menilai Rossi membuat kesalahan besar ketika memprovokasi Marquez.

"Kali ini dia meremehkan lawannya," ujar Forcada. "Dia membuat kesalahan. Biasanya berhasil untuknya, tetapi tidak dengan Marquez."

Forcada menambahkan, Rossi seharusnya menjadikan Marquez sebagai sekutu, bukan musuh. Terlebih, saat itu Marquez tidak memiliki beban apa-apa, sangat cepat, dan masih sangat muda. Sedangkan Rossi telah memasuki usia yang lebih matang.

Forcada juga menyayangkan sikap Rossi yang terus mengungkit masa lalu, seperti yang baru-baru ini ia ungkapkan dalam podcast Andrea Migno. Padahal, saat ini ada empat pembalap MotoGP yang tergabung dalam VR46 Riders Academy milik Rossi, termasuk Francesco Bagnaia yang merupakan rekan setim masa depan Marquez di Ducati Lenovo Team.

"Sulit untuk memahami apa yang ingin dicapai Valentino dengan kata-katanya," kata Forcada. "Saya tidak berpikir itu akan mengurangi tekanan pada pembalapnya."

"Mungkin dia yakin bahwa musuh murid-muridnya adalah Marc: luka tahun 2015 masih ada di benaknya dan menyakitinya. Mungkin dia percaya perang psikologis masih bisa berhasil."

Persaingan antara Rossi dan Marquez memang telah menjadi bagian dari sejarah MotoGP. Namun, penting untuk diingat bahwa para pembalap harus bertarung secara adil dan sportif. Provokasi dan taktik di luar lintasan seharusnya tidak menjadi bagian dari balapan yang memacu adrenalin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini