Beranda MotoGP Jorge Martin Nyaris Menang, Namun Kehilangan Kontrol Akibatkan Finish di Urutan Kedua

Jorge Martin Nyaris Menang, Namun Kehilangan Kontrol Akibatkan Finish di Urutan Kedua

3
0

Pembalap Jorge Martin dari tim Pramac terpaksa menghentikan laju cepatnya di MotoGP Jepang setelah mengalami momen menegangkan di Tikungan 3.

Martin memulai balapan dari posisi ke-11 dan berhasil naik ke posisi kedua dalam tiga lap pertama. Ia memberi tekanan pada pemenang Francesco Bagnaia.

Martin berhasil memperkecil jarak dengan Bagnaia hingga di bawah satu detik pada tahap akhir balapan dan terlihat lebih cepat dari pembalap Ducati pabrikan tersebut. Namun, tiba-tiba Martin memperlambat lajunya.

Setelah balapan, Martin mengungkapkan bahwa sebuah insiden di Tikungan 3 membuatnya takut dan memutuskan untuk berhati-hati guna mengamankan 20 poin dan membatasi keunggulan Bagnaia atas dirinya.

"Ketika mendekati, saya yakin bisa menyalipnya," kata Martin.

"Saya lihat Pecco memacu motornya, karena dia melakukan beberapa kesalahan di Tikungan 11. Jadi, saya pikir ‘Oke, dia ngotot sekali’. Maka saya bilang, ‘Oke, kita pacu juga’. Semuanya terkendali."

"Tapi kemudian saya kehilangan kendali cukup parah di Tikungan 3. Saya berhasil menahannya dengan siku. Itu membuat saya kehilangan dua detik. Saya sangat ketakutan dan berpikir, ‘Cukup, sudah waktunya finis dengan 20 poin’."

Martin menambahkan bahwa posisinya sebagai runner-up bukanlah kemenangan yang sebenarnya baginya.

"Bagi saya, ini bukan kemenangan. Saya seorang pembalap dan saya selalu ingin berjuang untuk menang," katanya.

"Sulit menyalip pembalap lain saat start dari belakang. Saya harus menggunakan ban sedikit lebih banyak dari Pecco, saya kira. Jadi, saya mulai mendekat, tetapi ketika jaraknya kurang dari setengah detik, motor menjadi sulit dikendalikan."

"Sulit untuk mengerem motor. Sepuluh lap tersisa, saya berkata, ‘Oke, saya coba lagi, lanjutkan’. Saya lihat Pecco sedikit kesulitan saat mengerem, jadi saya memacu motor cukup kencang."

"Tiga lap menjelang finis, saya mengalami insiden besar di Tikungan 3. Insiden itu memberi tahu saya, ‘Jorge, inilah saatnya berhenti dan finis dengan 20 poin’."

"Pecco sangat kuat. Dia ahli dalam mengatur ban, jadi dia melakukan pekerjaan yang luar biasa."

"Namun, saya percaya diri bisa finis kedua setelah start dari baris keempat. Ini modal bagus untuk Australia, sirkuit yang cocok untuk saya."

Martin masih memiliki keunggulan 10 poin di klasemen kejuaraan menjelang seri Australia. Ia merasa "lebih kuat" sekarang dibandingkan dengan musim lalu.

"Tentu saja, ini sprint terakhir," pungkasnya.

"Akan sulit, karena Pecco adalah pembalap yang luar biasa. Tapi saya bersyukur bisa berada di sini, bersyukur bisa bertarung seperti tahun lalu. Saya merasa lebih kuat. Jadi, mari kita berjuang. Ada beberapa balapan di mana saya pikir saya lebih baik, ada juga yang Pecco lebih baik."

"Jadi, targetnya adalah bertahan hingga Valencia dan mendapat kesempatan untuk menang."

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini