Jakarta, – Tim Formula 1 Red Bull tengah menghadapi situasi sulit menyusul hengkangnya sejumlah staf kunci ke tim lain. Adrian Newey, Jonathan Wheatley, dan Will Courtenay merupakan orang-orang yang meninggalkan tim Milton Keynes baru-baru ini.
Jos Verstappen, ayah dari pembalap Red Bull Max Verstappen, mengungkapkan keprihatinannya atas eksodus ini. "Ini adalah hal yang saya peringatkan… Terlalu banyak orang yang pergi sekarang," ujar Verstappen.
Namun, penasihat Red Bull Helmut Marko memiliki pandangan berbeda. Marko menyebut bahwa kepergian tersebut adalah bagian dari perkembangan alami saat tim meraih kesuksesan. "Ketika Anda sukses seperti kami, wajar jika orang-orang dilirik," katanya.
Marko juga membela diri dari tuduhan bahwa konflik antara dirinya dan kepala tim Christian Horner menjadi penyebab kepergian tersebut. "Kebanyakan dari mereka yang pergi menerima tawaran yang lebih menarik dari segi posisi dan keuangan," jelasnya.
Terkait dengan masa depan Max Verstappen di Red Bull, Marko menyatakan bahwa tim harus bersatu untuk mempertahankan juara dunia tiga kali tersebut. "Kami harus berdiri bersama dan melakukan segala yang kami bisa untuk memenangkan kejuaraan dunia tahun ini dan juga membangun mobil yang sukses untuk tahun depan dan tahun-tahun setelahnya," tegas Marko.
Marko juga memastikan bahwa Hannah Schmitz akan menggantikan Courtenay sebagai kepala strategi balapan. "Dia adalah satu-satunya kandidat yang akan menggantikan Courtenay," ujarnya.
Sementara itu, Red Bull juga menanti selesainya pembangunan terowongan angin baru. "Terowongan angin yang lebih modern akan membantu," aku Marko. "Terowongan angin kami adalah model pasca-perang yang dibangun oleh tentara Inggris. Kami tidak lagi memenuhi standar, dan saya harap pada tahun 2026, terowongan angin baru kami akan beroperasi."
Kendati menghadapi tantangan ini, Marko tetap yakin bahwa Red Bull akan mampu mengatasi kesulitan. "Kami memiliki tim yang beragam, dan mereka harus, dan akan, menyelesaikan ini."
