Setelah mengalami hasil buruk di MotoGP San Marino, Maverick Vinales bangkit dengan meraih posisi keenam di Emilia Romagna dan Indonesia. Meski posisi kesepuluh di Indonesia terasa mengecewakan, Vinales optimistis menatap balapan selanjutnya di Jepang.
"Ketika saya sendirian, saya bisa menyamai kecepatan Martin," kata Vinales. "Jadi tidak terlalu buruk. Namun, saat kualifikasi, kami tidak tampil baik dan itu sangat penting. Kami harus lebih presisi dan konsisten di setiap sesi."
Konsistensi pengereman menjadi masalah bagi Vinales. Pembalap Spanyol itu merasa motornya berperilaku berbeda dari putaran ke putaran. Hal ini akan menjadi ujian besar di Sirkuit Motegi yang terkenal dengan titik pengereman yang keras.
"Ini akan menjadi tantangan besar bagi kami, terutama karena Motegi dikenal sebagai sirkuit pengereman berat," Vinales mengakui. "Namun, saya yakin kami bisa menggunakan ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan performa pengereman kami. Saya optimistis kami bisa meraih hasil yang baik."
Rekan setimnya, Aleix Espargaro, berharap bisa mengulangi performa podiumnya di Sprint Austria.
"Motegi adalah salah satu trek favorit saya; ini selalu menjadi grand prix yang spesial. Saya tidak sabar untuk sampai di sana dan mencoba menemukan perasaan yang lebih baik dibandingkan beberapa balapan terakhir," ujar Espargaro.
"Ini adalah sirkuit stop and go, dan tahun ini kami telah membuat kemajuan pada jenis trek ini, seperti yang ditunjukkan oleh podium di balapan sprint di Austria. Jadi kami berharap juga bisa tampil baik di sini."
Vinales dan Espargaro saat ini menempati posisi ketujuh dan kedelapan di klasemen kejuaraan dunia. Mereka berharap bisa mencuri perhatian di Sirkuit Motegi dan mengamankan hasil yang lebih baik.
