Red Bull, tim Formula 1 kenamaan, telah mengalihkan pandangan mereka ke barisan pembalap junior untuk mencari pasangan ideal bagi Max Verstappen di masa depan. Langkah ini diambil seiring dengan kinerja Sergio Perez yang kurang memuaskan, yang kontraknya akan berakhir tahun depan.
Dalam 12 grand prix terakhir, Perez hanya mengumpulkan 41 poin, jauh tertinggal dari Verstappen yang mendulang 195 poin. Hal ini berdampak signifikan pada perebutan gelar konstruktor, dengan McLaren saat ini memimpin klasemen.
Meskipun George Russell, pemenang balapan dari Mercedes, bisa menjadi kandidat potensial, penasihat Red Bull, Helmut Marko, menyatakan bahwa mereka lebih berfokus pada pembalap muda mereka.
"George Russell setara dengan [Lewis] Hamilton dalam kualifikasi, bahkan mungkin lebih cepat," kata Marko dalam wawancara dengan Motorsport.com. "Tapi Russell berafiliasi dengan Mercedes-Benz, dan sekarang kami fokus pada junior kami."
Marko menyebut Franco Colapinto sebagai contoh pembalap junior yang menunjukkan performa luar biasa. "Dia relatif tidak berpengalaman dan tidak terlalu sukses di seri junior, tapi sekarang menunjukkan performa yang luar biasa," katanya.
Selain Colapinto, Red Bull juga memperhatikan Yuki Tsunoda, Liam Lawson, Isack Hadjar, Arvid Lindblad, dan Oliver Bearman. Marko yakin pembalap muda ini memiliki potensi untuk memberikan hasil yang memuaskan.
"Colapinto adalah sosok yang menjanjikan untuk masa depan. Apa yang dia tunjukkan di Baku dan Singapura sangat bagus," ujar Marko. "Bearman juga memperlihatkan bahwa junior dari Formula 2 bisa mengesankan di Formula 1."
Dengan demikian, Red Bull telah mengubah pendekatan mereka dengan tidak lagi mengutamakan pembalap berpengalaman dengan rekam jejak bertahun-tahun. Mereka percaya bahwa investasi pada pembalap junior akan membuahkan hasil yang lebih menjanjikan dalam jangka panjang.
