Dalam gelaran MotoGP Jepang di Sirkuit Motegi pada Sabtu (24/9), terjadi kontroversi terkait pembatalan pole position Marc Marquez. Pembalap Gresini Racing tersebut awalnya mencatatkan waktu tercepat 1m42,868 detik pada sesi kualifikasi kedua (Q2), namun kemudian dianulir karena melewati batas lintasan.
Namun, pembatalan lap Marquez tidak segera dilakukan. Lap itu masih tercatat di papan skor, sehingga Marquez tidak memiliki waktu untuk mencoba memperbaiki catatan waktunya. Alhasil, Marquez harus puas start dari posisi kesembilan.
Tim Gresini Racing pun geram dengan keterlambatan pembatalan tersebut. Mereka menuding terjadi kesalahan sistem yang menyebabkan notifikasi pelanggaran batas lintasan tertunda.
Direktur balapan MotoGP, Mike Webb, memberikan pernyataan resmi yang menjelaskan insiden ini. Menurut Webb, sensor batas lintasan langsung mendeteksi pelanggaran Marquez, sehingga seharusnya lap tersebut otomatis dibatalkan.
"Namun, terjadi gangguan pada sistem perangkat lunak yang membuat pembatalan lap harus dilakukan secara manual, sehingga menyebabkan keterlambatan notifikasi," ujar Webb.
Webb juga menjelaskan bahwa gangguan ini baru pertama kali terjadi setelah ribuan pelanggaran batas lintasan yang diinvestigasi setiap musimnya. Penyebab gangguan tersebut telah ditemukan dan sistem telah diperbaiki untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.
Meski start dari posisi kesembilan, Marquez mampu menunjukkan performa impresif pada sprint race Sabtu sore. Ia berhasil finis di posisi ketiga, membuktikan bahwa meski tidak meraih pole position, ia masih mampu tampil kompetitif.
